Sukses

Siap Debut, Simak Kinerja Keuangan Amman Mineral Internasional

PT Amman Mineral Internasional Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut kinerja keuangan perseroan pada 2022 dengan catat pertumbuhan pendapatan dan laba.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk akan segera diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Rabu (31/5/2023), saham Amman Mineral Internasional dijadwalkan tercatat di Bursa pada 5 Juli 2023.

Sebagai gambaran, perseroan memiliki kinerja yang cukup solid untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, penjualan bersih meningkat 117,9 persen menjadi USD 2,83 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 1,3 miliar.

Kenaikan penjualan karena kenaikan volume penjualan tembaga dan emas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan meningkat 84,3 persen menjadi USD 1,19 miliar dari USD 646,21 juta pada tahun sebelumnya.

Meski begitu, laba kotor perseroan masih tercatat meningkat 151,0 persen menjadi USD 1,64 miliar pada 2022, dari USD 652,85 juta pada 2021. Dari raihan itu, setelah dikurangi beban operasional, beban lain-lain, serta beban pajak, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar USD 1,09 miliar.

Laba ini meningkat 242,7 persen menjadi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 320,61 juta. Total aset hingga akhir 2022 meningkat 24,9 persen menjadi USD 6,5 miliar, naik dari USD 5,2 miliar pada akhir 2021. Total liabilitas meningkat 6,7 persen menjadi USD 2,88 miliar dari USD 1,71 miliar pada 2021. Sedangkan ekuitas meningkat 44,7 persen menjadi USD 3,61 miliar pada akhir 2022 dari USD 2,49 miliar pada 2021.

Saat ini, perseroan tengah menjalani proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Pada aksi tersebut, perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 125 per saham.

Kisaran Harga IPO

Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.

Perseroan berencana mengalokasikan Rp 1,79 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN).

Lalu sekitar Rp 3,05 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Sisa dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Incar Dana IPO Rp 12,94 Triliun

Sebelumnya, PT Amman Mineral Internasional Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Pada aksi tersebut, Amman Mineral Internasional menawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan Amman Mineral Internasional setelah IPO dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.

Melansir prospektus perseroan dari laman e-ipo, Rabu (31/5/2023), perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen (Management Stock Option Plan/MSOP) dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 602.336.000 lembar atau sebesar-besarnya 0,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Harga pelaksanaan akan ditentukan kemudian dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam peraturan Bursa Efek Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

Sisa Dana IPO

Sebesar Rp 1,79 triliun atau sekitar USD 117,2 juta dari dana IPO akan digunakan perseroan untuk penyetoran untuk penyetoran modal kepada AMIN melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN), yang selanjutnya akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas Proyek Smelter di AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lalu sekitar Rp 3,05 triliun atau USD 200 juta akan digunakan untuk melunasi uang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Sisa dana IPO akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada MNT. Hal ini melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT, yang selanjutnya akan digunakan AMNT untuk  membiayai pengeluaran modal atas Proyek Ekspansi Pabrik Konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di Desa Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

 

4 dari 4 halaman

Jadwal IPO

Jadwal sementara penawaran umum perdana saham PT Amman Mineral Internasional:Masa Penawaran Awal: 31 Mei -16 Juni 2023

  • Perkiraan Tanggal Efektif: 26 Juni 2023
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham: 28 juni-3 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan: 3 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik: 4 Juli 2023
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia: 5 Juli 2023

PT Amman Mineral Internasional Tbk adalah perusahaan holding yang berdomisili di Indonesia dan melakukan kegiatan eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, serta di masa mendatang, pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi Perseroan.

Melalui anak perusahaan Perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Perseroan mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.

Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per tanggal 31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini