Sukses

Top 3: Jualan Mobil Astra International Tembus 184.722 Unit hingga April 2023

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 14 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan sampai dengan April 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit, turun 1,47 persen dibanding 346.410 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada April saja mencapai 58.911 unit. Turun 28,79 persen dibandingkan posisi April 2022 sebanyak 82.731 unit.

Adapun market share Astra International  terhadap penjualan domestik hingga April 2023 yakni 54 persen. Sedangkan market share pada April saja sebesar 59 persen

Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—April mencapai 67.645 unit, naik 36,88 persen dari 49.418 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Artikel Jualan Mobil Astra International Tembuss 184.722 Unit hingga April 2023 menyita perhatian di saham pada akhir pekan ini. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (14/5/2023):

1.Jualan Mobil Astra International Tembus 184.722 Unit hingga April 2023

PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan sampai dengan April 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit, turun 1,47 persen dibanding 346.410 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada April saja mencapai 58.911 unit. Turun 28,79 persen dibandingkan posisi April 2022 sebanyak 82.731 unit.

Adapun market share Astra terhadap penjualan domestik hingga April 2023 yakni 54 persen. Sedangkan market share pada April saja sebesar 59 persen

Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—April mencapai 67.645 unit, naik 36,88 persen dari 49.418 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Harga Komoditas Melandai, Sektor Saham Barang Konsumsi Bakal Cuan

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina menilai penurunan harga komoditas akan memberikan keuntungan bagi sektor consumer goods atau barang konsumsi.

"Pemilihan sektor dengan penurunan harga komoditas yang terjadi saat ini, jadi dalam beberapa pekan terakhir itu harga komoditas cenderung mengalami penurunan, ini membuat indeks kita juga sangat berat untuk kenaikannya karena memang salah satunya disumbang oleh komoditas," kata Martha saat Media Talks, ditulis Sabtu (13/5/2023).

Menurut ia, ketika harga komoditas turun, salah satu yang diuntungkan adalah sektor consumer goods. Dengan demikian, pihaknya melihat sektor ini tetap jadi menarik untuk pilihan investor selain dari sisi defensif, kemudian juga tetap bisa bertumbuh dan juga tentunya diuntungkan dari penurunan harga komoditas. 

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.42 Perusahaan Lagi Proses Pencatatan Saham di BEI, Mayoritas Punya Aset hingga Rp 250 Miliar

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 42 perusahaan dalam pipeline untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini.

Hingga 12 Mei 2023, ada 40 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp 32,7 triliun.

“Hingga saat ini terdapat 42 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Sabtu (13/5/2023).

Dari 42 perusahaan yang sedang proses pencatatan saham di BEI tersebut, mayoritas perusahaan beraset kelas menengah antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar yang mencapai 26 perusahaan. Kemudian disusul perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar yang mencapai 13 perusahaan.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini