Sukses

Adaro Energy Indonesia Hanya Sisikan 40,11 Persen Laba 2022 untuk Dividen, Kenapa?

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tebar dividen USD 1 miliar. Jumlah dividen itu setara 40,11 persen laba perseroan tahun buku 2022. Dari sisi presentasi mengalami penyusutan dibanding 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membagikan dividen senilai USD 1 miliar. Jumlah dividen itu setara 40,11 persen laba perseroan tahun buku 2022.

Dari sisi jumlah, dividen kali ini memang lebih besar dibandingkan dividen tahun buku 2021. Sejalan dengan laba perseroan yang naik 167,07 persen atau sebesar USD 2,49 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 933,49 juta.

Namun, dari sisi presentasi mengalami penyusutan dibanding persentase dividen tahun buku 2021 yang mencapai 69,63 persen. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan, perseroan bermaksud mengalokasikan sisa laba bersih untuk mempertebal kas perseroan untuk menunjang bisnis Adaro ke depannya.

"Kita pengen Adaro yang kita cintai ini bisa terus eksis 50-100 tahun ke depan. Untuk itu tentunya di satu sisi kita juga harus menyeimbangan antara pembagian dividen, tetapi juga kita harus siapkan untuk pengembangan pilar-pilar ke depan," kata pria yang akrab disapa Boy Thohir dalam konferensi pers usai RUPST, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atas laba bersih periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 September 2022.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan yakni sebesar USD 500 miliar.

Boy menambahkan, dengan kondisi keuangan Adaro saat ini, perseroan masih mampu untuk menjalankan inisiatif sustainability ke depan. Sebab, perseroan menyadari ketersediaan batu bara akan menipis seiring waktu. Sehingga perseroan perlu melakukan persiapan untuk mempertahankan kinerja di masa mendatang.

"Jadi istilah saya kita nabung. Kita enggak bagiin semua karena memang kita punya kepentingan, pemegang saham juga mempunyai kepentingan untuk Adaro ini bisa eksis dan memberikan return," kata Boy.

Perseroan saat ini fokus untuk mengembangkan sejumlah proyek dari tiga pilar utama perseroan, Adaro Energy, Adaro Minerals, dan Adaro Green dengan pendanaan yang diakui tidak sedikit. Namun dengan kemampuan Adaro, Boy yakin perusahaan akan tetap eksis dan terus berkembang dari tahun ke tahun. "Kalau proyek-proyek itu bisa jalan, kontribusi grup kita kepada perekonomian Indonesia cukup signifikan," tutup dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Adaro Energy Indonesia Bagikan Dividen 2022 USD 1 Miliar

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 1 miliar atas laba bersih tahun buku 2022. Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Adaro Energy Indonesia yang diselenggarakan Kamis 11 Mei 2023.

Total dividen yang dibagikan itu setara 40,11 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Adapun sisa laba bersih senilai USD 1,49 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan perseroan berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham perseroan.

"Rapat ini memutuskan pembagian dividen tunai final sebesar USD 500 juta. Sehingga total dividen yang kami bagikan untuk tahun buku 2022 berjumlah USD 1 miliar," ujar Garibaldi Thohir yang akrab disapa Boy Thohir  dalam keterangan usai RUPST perseroan, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atas laba bersih periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 September 2022.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan yakni sebesar USD 500 miliar.

Adapun sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 2,49 miliar atau sekitar Rp 38,11 triliun. Naik 167,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 933,49 juta. Raihan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 102,93 persen menjadi USD 8,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 3,99 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Adaro Energy Indonesia Tebar Dividen Interim 2022 Setara Rp 7,7 Triliun

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 500 juta.

Dividen interim 2022 yang dibagikan Adaro Energy Indonesia tersebut setara Rp 7,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS). Pembagian dividen interim sesuai keputusan direksi Adaro Energy Indonesia yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Desember 2022.

Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar USD 6,28 miliar.

Adapun jadwal pembagian dividen interim 2022 sebagai berikut:

Tanggal pencatatan pemegang saham perseroan yang berhak atas dividen interim secara tunai pada 3 Januari 2023

Pengumuman kurs konversi (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia) di situs BEI dan perseroan pada 3 Januari 2023

-Pasar regular dan negosiasi:

Cum dividen pada 30 Desember 2022

Ex dividen pada 2 Januari 2023

-Pasar tunai:

Cum dividen pada 3 Januari 2023

Ex dividen pada 4 Januari 2023

Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Desember 2022, saham ADRO naik 0,26 persen ke posisi Rp 3.930 per saham. Saham ADRO dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.910 per saham. Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.940 dan terendah Rp 3.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.515 kali dengan volume perdagangan 300.125 saham. Nilai transaksi Rp 117,7 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.