Sukses

Saratoga Lepas Seluruh Saham PRAY, Investor Singapura Tangkap Peluang Investasi

Archipelago Investment Pte Ltd (AI) membeli saham emiten pengelola rumah sakit (RS) Primaya, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY).

Liputan6.com, Jakarta - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) atau SIS telah melepas 425.440.600 saham PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) pada 27 Februari 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (23/3/2023), direktur PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk Leona Karnali menyebutkan, pelepasan saham PRAY oleh Saratoga tersebut untuk merealisasikan keuntungan dari investasi yang sudah dilakukan. Sebelum transaksi, Saratoga Investama Sedaya memiliki 425.440.600 saham PRAY. Hal itu disampaikan Leona seiring permintaan penjelasan dari BEI terkait pelepasan saham PRAY oleh sejumlah pemegang saham.

“Berdasarkan konfirmasi yang kami dapatkan dari SIS, pelepasan saham tersebut dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang SIS sudah lakukan di perseroan,” tulis Leona.

Setelah transaksi tersebut, SIS tidak lagi memiliki saham PRAY. Selain Saratoga, PT Famon Obor Maju, PT Awal Bros Citra Batam, PT Sehat Abadi Cemerlang dan Yos Effendi Susanto juga melepas saham PRAY dengan alasan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang sudah dilakukan perseroan.

Selain itu, pemegang saham perseroan yaitu Zico Trust (S) Ltd juga melepas saham PRAY. Adapun Zico Trust merupakan investor asing yang berdomisili di Singapura. “ZT merupakan pemegang saham yang tidak dikenal atau diketahui secara langsung oleh perseroan,” tutur dia.

Zico Trust memiliki saham perseroan sejak IPO pada 8 November 2022. Jumlah saham yang dimiliki sekitar 128.147.700 saham atau setara 0,92 persen per 31 Januari 2023. Adapun per 28 Februari 2023, Zico Trust tidak lagi memiliki saham PRAY.

“Berdasarkan data yang terdapat pada daftar pemegang saham terakhir per 28 Februari 2023 yang dimiliki perseroan, Zico Trust tidak memiliki saham di perseroan.”tulis dia.

Adapun pihak yang membeli saham PRAY yaitu Archipelago Investment Pte Ltd (AI), investor asal Singapura.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Archipelago Investments Beli Saham PRAY

Leona menyebutkan, Archipelago Investment masuk ke saham PRAY lantaran potensi pasar yang besar di Indonesia dan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas.

“AI berpandangan bahwa industri rumah sakit di Indonesia merupakan industri yang menarik sebagai salah satu portofolio investasi,” kata dia.

Leona menuturkan, AI memiliki saham dalam perseroan untuk kepentingan Pemerintah Singapura yang merupakan pemilik manfaat dari saham-saham tersebut.

“Tujuan AI melakukan investasi ini untuk mendapatkan keuntungan (gain). Peningkatan investasi  yang dilakukan oleh AI tidak berakibat pada perubahan pengendali dan penerima manfaat,” kata dia.

Adapun berdasarkan konfirmasi yang didapatkan dari AI, AI melakukan transaksi melalui PT UBS Sekuritas Indonesia sebagai perantara pedagang efek.

Bursa juga mencatat kepemilikan saham perseroan di masyarakat menjadi 8,27 persen per Februari 2023. Leona menuturkan, dalam hal ini tidak pada daftar pemegang saham terakhir per 28 Februari 2023. “Pada saat ini, perseroan tidak memiliki informasi/melihat adanya kejadian penting lainnya yang secara material dapat mempengaruhi kelangsungan hidup serta harga saham perseroan,” tulis Leona.

3 dari 4 halaman

Transaksi Saham PRAY Tembus Rp 3,3 Triliun di Pasar Negosiasi

Sebelumnya, transaksi saham emiten Rumah Sakit (RS) Primaya PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk signifikan di pasar negosiasi, Senin, 27 Februari 2023. Hal itu mendorong transaksi harian saham mencapai Rp 11,6 triliun.

Mengutip data RTI, di pasar negosiasi, transaksi saham PRAY mencapai Rp 3,3 triliun. Saham PRAY naik 2,69 persen ke posisi Rp 955 per saham dengan volume perdagangan 3.908.637 lot saham. Total frekuensi perdagangan saham enam kali.

Sementara itu, di pasar regular, saham PRAY merosot 2,6 persen ke posisi Rp 750 per saham. Saham PRYA dibuka stagnan Rp 770 per saham. Saham PRAY berada di level tertinggi Rp 785 dan terendah Rp 745 per saham. Total frekuensi perdagangan 281 kali. Volume perdagangan saham 34.838.736 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 triliun.

Di sisi lain, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 0,03 persen ke posisi 6.874. Indeks LQ45 tercatat naik 0,12 persen ke posisi 948,07. Sebagian besar indeks acuan bervariasi.

Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.871,11 dan terendah 6.812,87. Sebanyak 200 saham menguat dan 318 saham melemah. 201 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 993.231 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,6 triliun.

4 dari 4 halaman

Pemegang Saham Utama Lepas Saham PRAY

Pemegang saham pengendali emiten Rumah Sakit (RS) Primaya PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) yakni PT Famon Obor Maju melepas sejumlan saham PRAY.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (28/2/2023), PT Famon Obor Maju melepas 658.884.733 saham PRAY dengan harga pelaksanaan Rp 905 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham PRAY itu mencapai Rp 596,29 miliar pada 20 Februari 2023.

“Tujuan transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Direktur Famon Obor Maju, Yoshen Danun.

Setelah transaksi tersebut, Famon Obor Maju memiliki 6.487.215.267 saham PRAY atau setara 46,47 persen. Sebelumnya Famon Obor Maju genggam saham PRAY sebesar 7.146.100.000 lembar saham PRAY atau setara 51,19 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.