Sukses

Indah Kiat Pulp & Paper Cetak Laba Bersih Setara Rp 13,24 Triliun pada 2022

PT Indah Kiat Pulp & Paper (Persero) Tbk (INKP) membukukan penjualan tumbuh 13,96 persen menjadi Rp 61,84 triliun. Laba naik 62,91 persen menjadi Rp 13,24 triliun pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper (Persero) Tbk (INKP) menyampaikan hasil kinerja hingga akhir 2022. Emiten produsen kertas ini membukukan penjualan neto USD 4,00 miliar atau Rp 61,84 triliun (asumsi kurs Rp 15.450 per dolar AS) pada 2022, meningkat 13,96 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,51 miliar.

Mengutip laporan keuangan Indah Kiat Pulp & Paper, ditulis Selasa (14/3/023), hingga akhir 2022, INKP mengantongi laba bersih sebesar USD 857,51 juta atau Rp 13,24 triliun. Laba perseroan melonjak 62,91 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 526,36 juta.

Adapun, beban pokok penjualan hingga akhir 2022 mencapai USD 2,41 miliar atau meningkat 5,70 persen dari realisasi sebelumnya sebesar USD 2,28 miliar

Dengan demikian, laba bruto Indah Kiat Pulp & Paper naik 29,50 persen menjadi USD 1,58 miliar pada 2022 dari USD 1,22 juta pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 32,60 persen menjadi USD 1,13 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya USD 858,24 juta.

Sementara itu, aset perseroan senilai USD 9,64 miliar hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar USD 8,97 miliar. Kemudian, liabilitas Indah Kiat Pulp & Paper USD 4,03 miliar hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 4,21 miliar.

Sedangkan, ekuitas INKP tercatat sebesar USD 9,64 miliar hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu USD 8,97 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 13 Maret 2023

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Senin, 13 Maret 2023. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan mayoritas sektor saham tertekan,

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,32 persen ke posisi 6.786,95. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 939,83. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.812,87 dan terendah 6.727,44. Sebanyak 179 saham menguat dan 367 saham melemah. 201 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.312.383 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.384.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) tertekan kecuali indeks sektor saham energi menguat 1,17 persen dan sektor saham industri menanjak 0,38 persen. Sektor saham yang tertekan antara lain sektor saham basic merosot 1,4 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,13 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,18 persen.

Selain itu, sektor saham kesehatan merosot 0,47 persen, sektor saham keuangan susut 0,73 persen, sektor saham properti terpangkas 0,17 persen, sektor saham teknologi turun tipis 0,05 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,23 persen dan sektor saham transportasi terperosok 1,51 persen.

Saham GOTO naik 0,80 persen ke posisi Rp 126 per saham, saham MPPA merosot 6,73 persen ke posisi Rp 97 per saham, saham TOTO susut 0,76 persen ke posisi Rp 260 per saham, saham BELI stagnan Rp 456 per saham, dan saham BIPI melonjak 5,19 persen ke posisi Rp 162 per saham.

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi pada 13 Maret 2023

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Senin, 13 Maret 2023 seiring regulator Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana mendukung deposan dan lembaga keuangan yang terkait dengan Silicon Valley Bank yang dipandang sebagai langkah untuk membendung risiko sistemik lebih lanjut.

Mengutip CNBC, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,96 persen dipimpiin saham teknologi, dan indeks Hang Seng teknologi naik lebih dari 3 persen. Di China, indeks Shenzhen menguat 0,55 persen ke posisi 11.505,02. Indeks Shanghai mendaki 1,2 persen ke posisi 3.268,7.

Sementara itu, di bursa saham Jepang, indeks Topix susut 1,51 persen ke posisi 2.000,99. Saham Softbank anjlok 2,3 persen seiring investor khawatir penularan dari situasi di Amerika Serikat seiring penutupan Silicon Valley Bank. Indeks Nikkei 225 melemah 1,11 persen ke posisi 27.382,96.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,5 persen ke posisi 7.108,8 seiring saham bank alami koreksi. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,67 persen ke posisi 2.410,6. Indeks Kosdaq menanjak ke posisi 788,89 seiring pejabat Korea Selatan selama akhir pekan dilaporkan menyuarakan kekhawatiran volatilitas pasar yang lebih besar jelang jatuhnya Silicon Valley Bank.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.