Sukses

IHSG Bakal Sentuh 7.948 pada 2023, Ini Faktor Pendorongnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat mencapai level 7.948 pada 2023. Prediksi IHSG itu di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang landai dan diprediksi di kisaran 4,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Prospek kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2023 dinilai akan cerah. Hal itu seiring dengan kondisi ekonomi Indonesia yang lebih optimistis dibandingkan dengan perekonomian global.

Pengamat pasar modal yang juga merupakan Founder Indonesia Superstock Community Edhi Pranasidhi menuturkan, hingga Kamis, 9 Maret 2023, aksi beli investor asing ke pasar modal Tanah Air baru sebesar Rp3,819 triliun.

Sedangkan jika mengacu pada MSCI AC Asia ex Japan Index, MSCI Asia Pacific Index maupun MSCI China Index, pasar saham Indonesia biasanya setiap tahunnya kecipratan aksi beli investor asing sekitar Rp60 triliun. Sedangkan pada tahun lalu, aksi beli saham di pasar modal Tanah Air menurut Edhi lumayan tinggi, yang mencapai sekitar Rp70 triliunan.

"Apakah kita tahun ini akan dapat foreign net buy Rp60 triliun lagi? Kita enggak tahu atau misalnya paling sialnya Rp40triliun–Rp50 triliun. Per Rp10 triliun itu setiap tahunnya bisa menaikkan IHSG antara 40 sampai 60 poin. Kenapa? Karena biasanya kalau asing beli, lokalnya malah ikutin beli, tapi ada juga yang jualan,” tutur diapada acara Investment Talk bertema: Q2 Outlook: IHSG is Sandwiched Between Global Recession Worries & Domestic Economy Strength yang diselenggarakan oleh D'ORIGIN Financial & Business Advisory dan IGICO Public Affairs Advisory, Jumat, 10 Maret 2023.

Dia pun merinci, hingga Kamis, 9 Maret 2023 terdapat 822 listed companies di pasar modal Indonesia dengan kapitalisasi pasar mencapai USD 610 miliar atau setara Rp8.700 triliun-Rp9.000 triliun. Adapun kapitalisasi pasar terhadap GDP ratio atau rasio produk domestik bruto (PDB) hanya 59 persen dibandingkan dengan average pasar saham dunia sekitar 100 persen-133 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasar Saham Indonesia Masih Murah

“Artinya apa? Kalau berpikir normal-normal saja, lurus-lurus saja, kasar-kasar saja, ini lebih murah daripada dunia kalau dilihat dari market cap ratio terhadap GDP. Karena menurut Warren Buffett maupun misalnya menurut beberapa instasi keuangan, market cap ratio di bawah 75 persen itu murah, artinya Indonesia masih murah,” tutur dia.

Edhi pun memproyeksikan level IHSG pada 2023 bisa mencapai 7.948 sedangkan pada penutupan pasar tahun lalu berada pada level 6.850. Proyeksi level IHSG tersebut jika pertumbuhan ekonomi Indonesia diestimasikan yang melandai dan hanya di kisaran 4,5 persen. 

Selain itu, dengan estimasi earning per share (EPS) IHSG 2023 mencapai 509,5 atau lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar 458. Sementara price earning ratio (PER) diestimasikan pada rerata tertinggi dalam lima tahun terakhir yakni sekitar 15,6 kali. “Oleh karena itu 2023 level tertinggi IHSG estimasinya 15,6 dikali 509,5 sama dengan 7.948,” lanjut Edhi.

3 dari 3 halaman

Didukung Pertumbuhan Ekonomi

Optimisme tersebut tak terlepas pula dari kondisi perekonomian Tanah Air yang bisa lebih positif jika dibandingkan dengan ekonomi global. Mengacu pencapaian tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31 persen.

Adapun 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5 persen. Sementara itu pertumbuhan ekonomi global secara rata-rata pada 2022 hanya 3,4 persen. Sedangkan proyeksinya pada 2023 hanya 2,9 persen. Di sisi inflasi, Indonesia pun masih rendah dari rerata global. Per Februari 2023, inflasi Indonesia mencapai 5,47 persen. Sedangkan rerata inflasi global pada 2022 mencapai 8 persen dengan estimasi 2023 sekitar 6,5 persen.

"Artinya we are still much better. We are still much better than the average of the world. Banggalah pada negara sendiri. Inflasi masih bisa kita manage,” kata Edhi optimistis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.