Sukses

Fakta-Fakta Menarik Carlos Slim Helu, Orang Terkaya Dunia Pertama dari Negara Berkembang

Carlos Slim Helu dan keluarganya menjadi konglomerat terbesar di Amerika Latin. Ia mencatat kekayaan USD 91,6 miliar atau sekitar Rp 1.403 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Orang terkaya Meksiko, Carlos Slim Helu dan keluarganya tercatat memiliki kekayaan USD 91,6 miliar atau sekitar Rp 1.403 triliun (asumsi kurs 15.319 per dolar AS). Dengan kekayaan tersebut, ia bertengger pada posisi ke-7 sebagai orang terkaya di dunia dalam daftar World's Real-Time Billionaire Forbes per Kamis, 2 Maret 2023.

Carlos Slim Helu dan keluarganya mengendalikan América Móvil, perusahaan telekomunikasi seluler terbesar di Amerika Latin. Dengan mitra telekomunikasi asing, Carlos membeli saham Telmex, satu-satunya perusahaan telepon di Meksiko, pada 1990. Telmex sekarang menjadi bagian dari América Móvil.

Dia juga memiliki saham di perusahaan konstruksi Meksiko, barang konsumen, pertambangan dan real estate. Dia dulu memiliki 17 persen dari The New York Times, tetapi menjualnya. Menantu laki-lakinya Fernando Romero merancang Museum Soumaya di Mexico City, rumah bagi koleksi seni eklektik Slim yang luas.

Carlos dan keluarganya memegang 79 persen saham Grupo Carso, salah satu konglomerat terbesar di Amerika Latin, terhitung lebih dari 8 persen kekayaannya.

Melansir berbagai sumber, berikut fakta menarik Carlos Slim Helu yang mungkin jarang diketahui, Jumat (3/3/3023):

Jadi orang terkaya di dunia pertama dari negara berkembang

Carlos menduduki puncak daftar orang terkaya di dunia versi Forbes pada 2010, menandai pertama kalinya ada nama orang dari negara berkembang dalam daftar. Ia lahir di Mexico City, Meksiko pada 28 Januari 1940, tetapi keluarganya adalah keturunan Lebanon.

Orangtuanya meluncurkan salah satu majalah berbahasa Arab pertama untuk Komunitas Lebanon-Meksiko

Kakek dari pihak ibu Carlos berimigrasi ke Meksiko dari Lebanon pada akhir abad ke-19. Mereka membawa peralatan percetakan sendiri untuk meluncurkan majalah tersebut. Kewirausahaan tentu ada dalam darahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mulai berinvestasi pada usia yang agak muda

Carlos Slim dan saudara-saudaranya mulai belajar tentang bisnis sejak kecil dari ayah mereka yang giat. Saat usianya baru 12 tahun, Carlos membeli saham di bank Meksiko. Jelas, ungkapan 'tidak pernah terlalu dini' merupakan filosofi yang diamini keluarga ini.

Privatisasi dan monopolisasi – ditambah beberapa bantuan dari pemerintah – merupakan kekuatan pendorong di belakang kesuksesan Slim.

Pada 1990, Carlos bekerja dengan France Télécom dan Southwestern Bell untuk membeli dan memprivatisasi perusahaan telepon Telmex (NYSE: TMX), yang dimiliki oleh pemerintah Meksiko. Perusahaan mengoperasikan sebagian besar sambungan telepon rumah Meksiko. Salah satu perusahaannya yang lain, America Movil (NYSE: AMX), adalah perusahaan ponsel terbesar di Amerika Latin, melayani lebih dari 150 juta pelanggan di 11 negara.

Jika itu terdengar seperti monopoli, memang benar. Seperti yang diungkapkan The Economist, jika salah satu perusahaan Carlos beroperasi di Amerika Serikat, perusahaan itu pasti sudah bubar bertahun-tahun lalu. Tetapi pemerintah Meksiko tidak menawarkan peraturan anti monopoli yang sama dengan yang ada di A.S.

 

3 dari 4 halaman

Carlos adalah master diversifikasi

Tentu bisnis telekomunikasi adalah fokus utamanya, tetapi Carlos mengendalikan lebih dari 200 perusahaan. Dia membuka Saks Fifth Avenue (NYSE: SKS) di Meksiko, memiliki saham The New York Times Company (NYSE: NYT) dan memiliki jaringan hotel Meksiko. Dia juga membeli cabang Meksiko dari Sears Roebuck dan memiliki saham di perusahaan tembakau Cigatam.

Carlos adalah seorang teknofobia

Menurut wawancara Wall Street Journal, Carlos lebih menyukai pena dan kertas jadul daripada komputer, meskipun dia suka berbicara tentang teknologi.

Memiliki pengaruh di Amerika Serikat

Pada 2008, Carlos menjadi berita utama ketika dia membeli 6,4 persen saham di New York Times Company dan baru-baru ini membeli lebih banyak, menaikkan sahamnya menjadi 7,5 persen.

Namun, dia juga meminjamkan New York Times USD 250 juta pada 2009 ketika mereka berada dalam masa keuangan yang sulit. Ini bukan pertama kalinya dia berinvestasi di Amerika Serikat. Sebelum likuidasi mereka pada akhir 2007, Carlos secara tidak langsung mengendalikan pengecer komputer CompUSA yang sekarang sudah tidak beroperasi. Selain itu, Slim membeli 1 persen saham di Citigroup (NYSE:C) pada 2008 dan memiliki 16 persen saham di Saks Fifth Avenue.

 

4 dari 4 halaman

Seseorang yang Hemat hingga Suka Bisbol

Carlos Slim Hemat 

Ada apa dengan miliarder yang begitu hemat? Carlos mempertahankan kehidupan yang relatif sederhana. Dia telah tinggal di rumah enam kamar yang sama selama 30 tahun terakhir dan bahkan menyetir sendiri untuk bekerja. Alih-alih menjalani kehidupan mewah dan keliling dunia, ia lebih suka menikmati negara asalnya. Dia memakai pakaian dari tokonya sendiri yang sederhana, tidak sering bepergian dan tidak memiliki satu rumah pun di luar Meksiko.

Filantropinya memiliki batas

Carlos telah dikritik karena mengumpulkan begitu banyak kekayaan di sebuah negara di mana sekitar separuh penduduknya hidup dalam kemiskinan. Dia bergabung dengan Presiden Bill Clinton dan tokoh pertambangan Kanada Frank Giustra untuk meluncurkan kampanye anti-kemiskinan di Amerika Latin. Namun, dia mengatakan kepada USA Today bahwa pendidikan dan pekerjaan dapat melawan kemiskinan lebih baik daripada amal. Tetap saja, dia masuk dalam daftar World's Biggest Givers  versi Forbes pada Mei 2011 karena menyumbangkan USD 4 miliar untuk yayasan anti-kemiskinannya.

Carlos suka bisbol

Carlos memiliki ketertarikan terhadap sejarah, alam dan seni. Dia dianggap sebagai kolektor patung Rodin terkemuka di dunia, tetapi cinta terbesarnya adalah baseball. Carlos telah menulis beberapa artikel tentang olahraga tersebut dan dikatakan memiliki pengetahuan ensiklopedis tentang permainan tersebut. Dia juga diketahui menghadiri pertandingan Major League Baseball untuk mendukung tim terkaya di liga: Yankees.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.