Sukses

Sultan Subang Asep Sulaeman Cuan Rp 1,5 Triliun dari Jual Saham BEBS

Asep Sulaeman Sabanda atau akrab disapa Sultan Subang menjual 1.753.214.600 saham BEBS pada Januari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Asep Sulaeman Sabanda atau akrab disapa Sultan Subang itu menjual sejumlah saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS).

Pada Januari 2023, Asep melakukan penjualan 1.753.214.600 lembar saham BEBS beberapa kali transaksi dnegan total. Dari penjualan itu, Asep mengantongi cuan hingga Rp 1,5 triliun.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Asep mulanya melakukan penjualan 1.750.000.000 lembar saham BEBS pada 4 Januari 2023 dengan harga Rp 805 per saham. Sehingga total dana yang diperoleh Asep dari transaksi itu mencapai Rp 1,4 triliun.

Kemudian pada 11 Januari 2023, Asep menjual 6.808.800 lembar dengan harga Rp 755 per saham atau total senilai Rp 74,9 miliar. Pada 12 Januari 2023, terdapat 17.523.100 lembar saham yang dijual dengan harga Rp 765 per saham atau totalnya senilai Rp 13,4 miliar. Lalu pada 17 Januari 2023 dilakukan penjualan 15.977.400 lembar saham dengan harga Rp 715 per saham dan 5.139.900 lembar dengan harga Rp 720 per saham.

Total keduanya masing-masing Rp 11,6 miliar dan Rp 3,7 miliar. Usai transaksi, kepemilikan Aset atas saham BEBS susut menjadi 1.331.028.855 lembar atau 2,96 persen dari sebelumnya 3.084.243.455 lembar atau setara 6,85 persen.

Belum lama ini, BEBS tersangkut isu gagal bayar repurchase agreement (repo). Direktur Utama KPEI Iding Pardi membenarkan adanya isu gagal bayar repo dari Berkah Beton Sadaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham yang Dimiliki Sultan Subang

Namun, untuk nominalnya belum bisa dijabarkan. Iding menjelaskan, pihaknya dan BEI tengah meninjau emiten milik Sultan Subang tersebut.

"Kami masih pemeriksaan, keputusannya masih belum tahu, karena masih diperiksa. Diperiksanya bersama-sama dengan bursa, kita sama-sama. ditunggu saja nanti seperti apa," kata dia.

Asep merupakan Direktur Utama PT Sumber Energi Alam Mineral (SEAM Group). Didirikan pada tahun 1998, perusahaan itu memulai perjalanan yang menarik  di industri perunggasan di bawah perusahaan swasta PD SANTIKA TANI di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perusahaan kemudian berubah menjadi perusahaan raksasa dan solid dengan berbagai lini bisnis mulai dari unggas, penambangan batubara, dan infrastruktur hingga kawasan industri.

Selain BEBS, Asep juga diketahui memiliki sejumlah saham di beberapa emiten. Dia tercatat memborong saham emiten bahan konstruksi PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) senilai Rp 2,42 triliun. Di juga memiliki kepemilikan saham di PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) melalui PT Lembur Sadaya Investama dengan kepemilikan sebesar 62,22 persen dan PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE) melalui entitas yang sama memegang 35,22 persen.

 

3 dari 3 halaman

Stock Split Berkah Beton Sedaya

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan harga teoretis saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) yang dicantumkan di JATS untuk perdagangan 21 Desember 2022 pada level Rp 735.

Penetapan harga teoretis ini setali dengan aksi korporasi perseroan yakni pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio satu banding lima (1:5).

Sebelum stock split, jumlah saham perseroan sebanyak 9 miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Dengan demikian, setelah stock split, jumlah saham perseroan menjadi 45 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Harga saham BEBS pada saat akhir cum di pasar reguler dengan nilai nominal lama Rp 50 per saham pada 20 Desember 2022, tercatat pada harga Rp 3.680. Dengan demikian, harga Teoretis untuk pedoman tawar menawar dan perhitungan Indeks Harga Saham di Bursa Efek Indonesia dan Indeks Harga Saham (IHS) Individual BEBS dengan nilai nominal baru Rp 10 per saham ditetapkan berdasarkan formula dengan hasil Rp 736.

"Harga teoretis saham BEBS yang dicantumkan di JATS untuk pasar reguler dan pasar negosiasi pada tanggal 21 Desember 2022 disesuaikan dengan fraksi harga menjadi Rp 735," mengutip pengumuman Bursa dalam keterbukaan informasi, Rabu (21/12/2022).

Sementara penyesuaian harga dasar untuk penghitungan indeks harga saham (IHS) individual BEBS ditetapkan berdasarkan sebuah formula dengan hasil Rp 19,973.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.