Sukses

Private Placement, Transcoal Pacific Terbitkan 500 Juta Saham

Transcoal Pacific berencana melakukan penambahan modal dengan jumlah maksimal 500 juta lembar saham dalam rangka private placement.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau skema private placement.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (5/1/2023), Transcoal Pacific berencana melakukan penambahan modal dengan jumlah maksimal 500 juta lembar saham atau 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak, yaitu 5 miliar saham.

Kemudian, penambahan modal akan dilaksanakan secara bertahap ataupun sekaligus dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya dilaksanakan pada Jumat, 6 Januari 2023.

"Penerbitan saham baru dalam rencana transaksi ini, TCPI akan menawarkan kepada calon investor dengan syarat-syarat dan harga yang sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan di bidang pasar modal,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Kamis (5/1/2023).

Adapun, rencana transaksi TCPI ini dilaksanakan untuk memperkuat, mengembangkan, dan mendorong pertumbuhan usaha Perseroan serta mewujudkan visi Perseroan, yaitu menjadi penyedia jasa angkutan laut dan logistik terbaik dan terpercaya di Indonesia.

Dengan dilaksanakannya transaksi ini, diharapkan juga akan dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan Perseroan serta memberikan manfaat yang positif bagi pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan.

"Mengingat pertumbuhan dan kinerja yang positif dari tahun ke tahun, Perseroan menimbang bahwa memperkuat struktur permodalan dan keuangan dalam kegiatan berusahanya adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan," tulisnya.

Tak hanya itu, penambahan modal tersebut bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan, jumlah saham beredar lebih banyak sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham TCPI, serta diversifikasi pendanaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jumlah Saham yang Diterbitkan

Sementara itu, jumlah saham yang akan diterbitkan maksimal 500 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan perkiraan harga pelaksanaan paling sedikit 90 persen dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut sampai dengan penutupan perdagangan 2 Januari 2023, yaitu Rp 8.134.  Dengan demikian, diperkirakan nilai transaksi sekitar Rp 4,06 triliun.

Meski demikian, saat ini TCPI belum memiliki calon pemodal yang pasti untuk rencana transaksi ini termasuk ada atau tidak adanya hubungan afiliasi dengan Perseroan.

Bahkan, TCPI juga belum menetapkan penggunaan dana dari hasil pelaksanaan transaksi ini. Lebih lanjut, pemegang saham TCPI hingga saat ini antara lain, PT Sari Nusantara Gemilang 55 persen, PT Karya Permata Insani 25 persen, dan masyarakat 20 persen. 

Apabila private placement sudah direalisasikan, susunan pemegang sahamnya menjadi, Sari Nusantara Gemilang 50 persen, Karya Permata Insani 22,73 persen, masyarakat 18,18 persen, dan pemodal baru 9,09 persen.

 

3 dari 4 halaman

Raih Kontrak Pengangkutan Batu Bara

Sebelumnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI)  telah menandatangani perjanjian kerja sama operasi penyediaan armada angkutan batu bara yang diperoleh dari salah satu perusahaan trading batu bara di Indonesia pada 21 Desember 2022.

Kerja sama tersebut untuk pengangkutan batu bara milik pelanggan. Adapun kontrak tersebut selama lima tahun dengan nilai kontrak Rp 1,5 triliun. "Pelanggan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pelanggan,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, ditulis Jumat (23/12/2022).

Transcoal Pacific menyatakan, transaksi tersebut berdampak positif terhadap kegiatan operasional seiring perseroan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan untuk pengangkutan batu bara milik pelanggan.

"Perseroan berkewajiban untuk mengangkut dan mengantar batu bara milik pelanggan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak,” tulis perseroan.

Perseroan juga berhal menerima pembayaran biaya pengangkutan batu bara sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam kontrak. Dengan demikian kelangsungan usaha tetap terjaga dan terjamin dengan baik.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Desember 2022, saham TCPI naik 0,87 persen ke posisi Rp 8.700 per saham.

 

4 dari 4 halaman

Bakal Listing di AS

Sebelumnya, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana melakukan dual listing di bursa Amerika Serikat (AS). Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan saham baru maksimal 10 persen dari modal disetor saat ini.

Direktur Utama PT Transcoal Pacific Tbk, Denry Raymond Lelo mengatakan, apabila dual listing ini berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan, maka hal ini akan memberikan dampak positif bagi perusahaan.

Menurut dia, transaksi ini akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional perusahaan karena perusahaan akan mendapatkan pendanaan dari hasil dual listing yang dapat digunakan untuk pengembangan kegiatan operasional perusahaan.

“Transaksi ini juga memberikan dampak positif terhadap keuangan perusahaan karena perusahaan mendapatkan tambahan dana dari hasil penerbitan instrumen investasi apapun yang dipandang baik oleh perusahaan, serta bisa diterbitkan dan diterima oleh pasar modal di Amerika. Dengan terlaksananya transaksi ini, diharapkan kelangsungan usaha perusahaan tetap terjaga dan terjamin dengan baik,” kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa, Kamis (10/11/2022).

Sehubungan dengan rencana tersebut, perseroan telah menandatangani kontrak dengan salah satu perusahaan penjamin emisi yang berkedudukan di AS.

Sebagai informasi, PT Transcoal Pacific Tbk melaksanakan penawaran saham perdana (Initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 6 Juli 2018.

Mengutip laman Bursa, jumlah akumulasi saham saat ini sebanyak 5 miliar lembar saham. Pemegang saham perseroan saat ini sebanyak 55 persen dimiliki oleh PT Sari Nusantara Gemilang. Kemudian PT Karya Permata Insani dan masyarakat masing-masing genggam 25 persen dan 20 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.