Sukses

Laju IHSG Fluktuatif pada Hari Terakhir Perdagangan 2022, Sektor Saham Properti Lesu

Pada hari terakhir perdagangan 2022, 30 Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 6.873,88 dan terendah 6.838,58.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Jumat (30/12/2022). Sektor saham yang menguat menopang laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka menghijau ke posisi 6.860,11. IHSG sempat berbalik ke zona merah. Pada pukul 09.11 WIB, IHSG naik 0,16 persen ke posisi 6.870. Indeks LQ45 bergerak fluktuatif. Indeks LQ45 naik tipis 0,05 persen ke 940. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Pada hari terakhir perdagangan 2022, IHSG berada di level tertinggi 6.873,88 dan terendah 6.838,58. Sebanyak 162 saham melemah dan 196 saham menguat. 200 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 85.950 kali dengan volume perdagangan 1,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 571,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.636.

Indeks sektor saham mayoritas menghijau kecuali sektor saham non siklikal melemah 0,25 persen dan sektor saham properti susut 0,50 persen. Selanjutnya sektor saham siklikal melemah tipis 0,01 persen dan sektor saham transportasi tergelincir 0,03 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melambung 0,52 persen, sektor saham basic mendaki 0,20 persen, sektor saham industri stagnan. Sektor saham kesehatan menanjak 0,15 persen, sektor saham keuangan bertambah 0,29 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,28 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat ke posisi 6.860 pada perdagangan Kamis, 29 Desember 2022 meski pun saham diperdagangkan sideways secara keseluruhan dengan volume perdagangan rendah. Saham bank kapitalisasi besar diperdagangkan beragam. Selain itu, saham GOTO juga mendukung indeks saham. Penguatan saham GOTO tersebut juga diikuti saham teknologi lainnya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 30 Desember 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PTIS melonjak 19,50 persen

-Saham TRIS melonjak 15,45 persen

-Saham PTDU melonjak 12,28 persen

-Saham GTBO melonjak 10 persen

-Saham MITI melonjak 8,99 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CASH merosot 8,09 persen

-Saham FUJI merosot 6,92 persen

-Saham OMRE merosot 6,90 persen

-Saham BSBK merosot 6,88 persen

-Saham NZIA merosot 6,84 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 139,6 miliar

-Saham CARE senilai Rp 106,1 miliar

-Saham GOTO senilai Rp 65,2 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 60,6 miliar

-Saham BSBK senilai Rp 48,7 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham NZIA tercatat 13.582 kali

-Saham TRIS tercatat 6.356 kali

-Saham IATA tercatat 5.888 kali

-Saham GOTO tercatat 5.701 kali

-Saham BSBK tercatat 4.472 kali

3 dari 4 halaman

Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Ajaib Sekuritas prediksi, IHSG bervariasi pada perdagangan Jumat, 30 Desember 2022. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.784-6.930 pada Jumat pekan ini.

Dalam catatan Ajaib Sekuritas, Pemerintah telah menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen yang berlaku April 2022. Pemerintah menargetkan tambahan PPN hingga Rp60 triliun pada 2022. Kementerian Keuangan mencatat total penerimaan dari kenaikan PPN tersebut selama April – pekan pertama Desember 2022 mencapai Rp 53,5 triliun. Sementara itu, ekspor industri perikanan hingga November 2022 mencatat pertumbuhan 10,66 persen YoY. Tercatat naik USD 0,55 miliar mencapai sebesar USD 5,71 miliar.

Dari mancanegara, Asian Development Bank melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan 2023 menjadi 4,8 persen.

Proyeksi tersebut turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5 persen. ADB memperkirakan pertumbuhan tahun depan akan tertahan dengan melambatnya kinerja ekspor seiring dengan melemahnya ekonomi sejumlah negara di global. Sementara itu, Retail Sales Korea Selatan pada November mengalami kontraksi -1,8 persen MoM, lebih dalam dibanding periode sebelumnya yang tercatat -0,2 persen MoM. 

4 dari 4 halaman

Saham Pilihan Ajaib Sekuritas

Berikut saham-saham Pilihan Ajaib Sekuritas

 

1.CLEO

Buy :498

TP : 514

Stop loss: <488

Bullish engulfing candle, volume up signifikan, stochastic bergerak pada area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

 

CLEO mencatat kinerja positif hingga September 2022, dan mencatat laba yang tumbuh 10,50 persen yoy menjadi Rp 150,94 miliar. Dipicu oleh kenaikan penjualan 26,35% menjadi Rp 1,01 triliun. CLEO juga telah menyiapkan rencana ekspansi dengan membangun 3 pabrik baru. Dari pabrik tersebut, kapasitas produksi pabrik dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 33 persen menjadi 5,3 miliar liter per tahun.

 

2.AMRT

Buy :2740

TP : 2830

Stop loss: <2680

Bullish harami candle, volume up dibanding hari sebelumnya. Stochastic di area overbought dengan MACD bar histogram dalam momentum positif.

 

Kinerja AMRT sepanjang kuartal III 2022 mencatat kenaikan net profit sebesar 63,6% YoY mencapai Rp 1,8 triliun, didorong dari kenaikan pendapatan nya yang tumbuh 14,1% YoY mencapai sebesar Rp 72,1 Triliun., dan SSSG tumbuh 9,5% YoY AMRT semakin agresif dengan selalu menambah gerai baru dan focus kepada segmen penjualan online.

 

3.JPFA

Buy :1305

TP : 1345

Stop loss: <1280

Bullish harami candle merupakan sinyal bullish continuation. Ditutup di atas MA 5 dan 20 . Stochastic bergerak pada area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

 

Kinerja JPFA sepanjang kuartal III-2022 terpantau positif dengan mencatat pertumbuhan revenue sebesar 12,2 persen YoY mencapai Rp 36,8 triliun. Laba bersih JPFA tercatat sebesar Rp 1,4 Triliun. Kenaikan harga jual ayam menjelang akhir tahun menjadi katalis positif karena berpotensi mempertebal margin profitabilitas emiten poultry.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.