Sukses

Memilih Saham untuk Resolusi Investasi pada 2023

Analis menyebutkan, sejumlah sektor saham masih menarik dicermati pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - 2022 segera berakhir. Setidaknya, tersisa delapan hari bursa lagi sebelum resmi berakhir pada Jumat, 30 Desember 2022. Untuk itu, tak ada salahnya investor mempersiapkan ancang-ancang menyongsong resolusi investasi 2023.

Analis menyebutkan, sejumlah sektor saham masih menarik dicermati pada tahun depan. Di antaranya ada sektor saham perbankan, energi dan konsumer. Sebagai gambaran, tahun depan tampaknya ekonomi global masih diselimuti ketidakpastian.

Namun, bukan berarti tidak ada optimisme di pasar modal. Seperti yang sudah-sudah, ketika sebagian sektor saham tertekan, akan selalu ada sejumlah sektor lainnya yang berpotensi cuan. “Tahun depan, sektor banking, konsumen primer, energi, industri diperkirakan masih akan positif,” kata Investment Analyst dari Infovesta Capital Advisory, Fajar Dwi Alfia kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (25/12/2022).

Dia menuturkan, prospek sektor perbankan didukung potensi kenaikan margin bunga bersih dan pertumbuhan kredit yang masih akan solid. Untuk sektor ini, saham pilihannya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Kemudian sektor konsumer akan lebih didorong oleh masih kuatnya pertumbuhan ekonomi domestik, serta tren penurunan komoditas pangan yang berpotensi membuat margin sektor konsumer lebih menarik. Adapun sektor energi, meski dinilai akan mengalami tekanan tetapi disebut minim. Saham pilihan yaitu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

"Kalau energi memang akan sedikit tertekan, tapi masih di level tinggi.Seharusnya masih bisa positif, di mana sekarang mempunyai cadangan kas yang cukup besar. Pilihan ITMG, ADRO, dan PTBA,” imbuh dia.

Sementara untuk sektor industri diperkirakan akan diuntungkan dari proses hilirisasi yang sedang terjadi. Bersamaan dengan itu, tren pelemahan harga energi dinilai dapat menopang kinerja keuangan dari sisi bottom line. Meski diakui tantangan masih cukup kuat di sektor ini, seperti perlambatan ekonomi global. Saham pilihan untuk sektor ini adalah PT Astra International Tbk (ASII).

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Volume Transaksi Bursa Sepekan

Sebelumnya,  perdagangan BEI selama periode 19 sampai dengan 23 Desember 2022 mayoritas ditutup mengalami perubahan.

Rata-rata volume transaksi Bursa mengalami perubahan sebesar 36,63% menjadi 18,105 miliar saham dari 28,569 miliar saham pada penutupan pekan lalu.

Melansir keterangan BEI, Sabtu (24/12/2022), rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini mengalami perubahan sebesar 30,40 persen menjadi Rp10,576 triliun dari Rp 15,194 triliun pada sepekan sebelumnya.

Perubahan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 11,84 persen, yaitu menjadi 916.894 transaksi selama sepekan dari 1.040.018 transaksi padasepekan sebelumnya.

Sedangkan, peningkatan terjadi pada kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,76 persen menjadi Rp 9.401,658 triliun dari Rp 9.330,781triliun pada pekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 0,17 persen menjadi 6.800,673 dari level 6.812,193 pada pekan sebelumnya.

Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp773,72 miliardan sepanjang tahun 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp63,969 triliun.

3 dari 3 halaman

Obligasi

Pada Senin (19/12/2022), Obligasi Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk adalahidA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalamemisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.

Masih pada hari yang sama, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bali Towerindo Sentra Tbk. mulai dicatatkan di BEI.

Hasil pemeringkatan dari Pefindo dan PT Fitch Rating Indonesia untuk Sukuk ini adalah idA-(sy) (Single A Minus Syariah)dan A-(idn) (sy) (Single A Minus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PTBank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp452,48 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 179 seri dengan nilai nominal Rp5.181,55 triliun dan USD438,31 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,07 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.