Sukses

Anak Usaha Unggul Indah Cahaya Bakal Bangun Apartemen dan Perkantoran pada 2023

Anak usaha emiten produsen bahan kimia, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) akan mengembangkan usaha propertinya membangun komplek apartemen dan perkantoran

Liputan6.com, Jakarta - Emiten produsen bahan kimia, PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) memiliki anak usaha yang bergerak di bidang properti, yaitu PT Wiranusa Grahatama (WG) yang telah mengembangkan komplek Pearl Garden Resort Apartemen di Jalan Gatot Subroto. 

Di lokasi yang sama WG juga akan mengembangkan usaha propertinya membangun komplek apartemen dan perkantoran. Presiden Direktur Unggul Indah Cahaya Yani Alifen mengatakan, pihaknya akan membangun proyek apartemen dan perkantoran di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. 

"Saat ini progresnya perencanaan, karena ada beberapa perencanaan yang kita sesuaikan dengan peraturan pemerintah dan direncanakan pada 2023, insyaallah bisa mulai membangun dan perkiraan itu memakan waktu 4-5 tahun secara keseluruhan," kata Yani dalam paparan publik UNIC, Rabu (21/12/2022).

Yani berharap, proyek apartemen dan perkantoran anak usaha UNIC bisa dimulai pada tahun depan.

Sementara itu, hingga 30 September 2022, Perseroan mencatat nilai penjualan konsolidasian sebesar USD 318,06 juta atau sekitar Rp 4,95 triliun (asumsi kurs Rp 15.591 per dolar AS) mengalami peningkatan sebesar 15,56 persen atau USD 42,83 juta dibandingkan dengan penjualan konsolidasi pada periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebesar USD 275,23 juta. 

Peningkatan nilai penjualan konsolidasian ini dikarenakan kenaikan rata-rata harga jual produk pada 2022 yang merupakan dampak dari tren kenaikan harga minyak mentah dunia.

Perseroan mencatat laba bruto konsolidasian sebesar USD 64,55 juta hingga kuartal III 2022, mengalami penurunan 9,41 persen atau USD 6,70 juta dibandingkan laba bruto konsolidasian per 30 September 2021 yang tercatat sebesar USD 71,25 juta.

Margin laba bruto Perseroan pada periode sembilan bulan 2022 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar 20,29 persen dan 25,89 persen. Penurunan laba maupun margin laba brutoPerseroan terutama didorong oleh harga minyak mentah dunia yang menunjukan down trend sejak pertengahan 2022 sehingga Perseroan juga perlu mengikuti harga pasar.

Laba sebelum beban pajak penghasilan hingga 30 September 2022 tercatat sebesar USD 45,37 juta, sedangkan untuk periode yang sama pada 2021 tercatat sebesar USD 55,12 juta, mengalami penurunan sebesar USD 9,75 juta atau 17,69 persen. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Salah satu penyebab menurunnya laba sebelum pajak adalah adanya rugi selisih kurs karena melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Seiring dengan penurunan laba sebelum pajak, Perseroan mencatat beban pajak penghasilan untuk periode sembilan bulan tahun 2022 sebesar USD 10,46 juta, mengalami penurunan sebesar USD 1,75 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebesar USD 12,21 juta.

Dengan demikian, setelah dipotong pajak penghasilan, laba periode berjalan sampai dengan 30 September 2022 tercatat sebesar USD 34,91 juta, menurun sebesar USD 8,00 juta atau 18,65 persen dibandingkan dengan laba periode berjalan pada periode sembilan bulan 2021 yang tercatat sebesar USD 42,91 juta.

EBITDA sampai dengan periode yang berakhir pada 30 September 2022 sebesar USD 47,83 juta sedangkan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021 tercatat sebesar USD 56,46 juta.

Untuk laporan posisi keuangan 30 September 2022, Perseroan mencatat total aset konsolidasian Perseroan sebesar USD 324,10 juta, mengalami peningkatan sebesar

USD 31,37 juta atau 10,72 persen dari total aset konsolidasian yang tercatat pada 31 Desember 2021, yakni sebesar USD 292,72 juta. Peningkatan terutama pada nilai persediaan Perseroan.

Adapun, total liabilitas konsolidasian pada tanggal 30 September 2022 sebesar USD 54,94 juta atau mengalami peningkatan sebesar USD 2,94 juta atau 5,65 persen dari total liabilitas konsolidasian pada 31 Desember 2021 yang tercatat sebesarUSD 52,00 juta. 

Kenaikan total liabilitas tersebut di atas terutama berasal dari kenaikan utang usaha pihak ketiga. 

Total ekuitas pada 30 September 2022 adalah sebesar USD 269,16 juta dengan saldo laba ditahan sebesar USD 192,90 juta. Total ekuitas pada 31 Desember 2021 adalah USD 240,73 juta dengan saldo laba ditahan sebesar USD 160,10 juta. 

Saldo laba ditahan meningkat seiring dengan peningkatan laba periode sembilan bulan pada 2022 setelah dikurangi dividen tunai sebesar USD 2,58 juta, yang dibayarkan pada 18 Juli 2022

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 21 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Rabu (21/12/2022). Sektor saham energi catat kenaikan signifikan dan memimpin penguatan di antara indeks sektor saham lainnya.

Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,77 persen ke posisi 6.820,66. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 941,65. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.820,66 dan terendah 6.763,6. Sebanyak 253 saham menguat dan 278 saham melemah. 172 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 948.153 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567.

Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham energi melonjak 3,03 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham basic menanjak 0,20 persen, sektor saham industri mendaki 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,20 persen. Selain itu, indeks sektor saham teknologi bertambah 0,37 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,06 persen.

 

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Sementara itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,21 persen, sektor saham kesehatan susut 0,20 persen, sektor saham keuangan merosot 0,33 persen. Kemudian sektor saham properti melemah 0,98 persen dan sektor saham transportasi turun 0,50 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham global yang ditutup menguat. Di sisi lain, sektor energi juga menopang laju IHSG di tengah penantian rilis suku bunga acuan atau  BI-7 day reverse repo rate (BI7DRRR). Akan tetapi, Herditya mengingatkan investor tetap waspada dengan sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

“Namun demikian, investor tetap harus mewaspadai pernyataan the Fed beberapa waktu lalu yang masih cenderung hawkish untuk tahun depan dan hal tersebut menjadi sentimen negatif bagi market,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 2,3 persen ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 89 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 28.535 kali dengan volume perdagangan 30.425.686 saham. Nilai transaksi Rp 246,9 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.