Sukses

Berburu Saham saat Window Dressing

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menjelaskan, dari sisi teknikal jika IHSG dapat menembus level 7.100, bisa menguji akhir tahun ke posisi 7.250.

Liputan6.com, Jakarta - 2022 segera berakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir tahun diperkirakan dapat menembus kisaran 7.300. Perkiraan ini merujuk sejumlah sektor saham yang berpotensi menopang laju IHSG hingga akhir tahun.

Pada perdagangan Selasa, 22 November 2022, IHSG ditutup minus 32,66 poin atau 0,46 persen ke posisi 7.030. Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata menjelaskan, dari sisi teknikal jika IHSG dapat menembus level 7.100, bisa menguji akhir tahun ke posisi 7.250 hingga kembali ke level all time high pada 7.355–7.377.

"Semakin hari waktu menuju akhir tahun makin berkurang, tadinya saya optimis IHSG 7.450, sekarang mulai memperhitungkan. Kalau mau menuju 7.400an, at least kita perlu return sekitar 5 persen dalam sebulan,” kata dia dalam Market Update, Selasa, 22 November 2022.

Liza menyebutkan sejumlah sektor berpotensi menopang IHSG akhir tahun, bersamaan dengan momentum window dressing. Dari sektor finance, Liza menyebut saham BBRI dan BBNI menarik dicemrati selama periode window dressing. Lalu infrastruktur, ada TLKM, EXCL, TOWR, dan TBIG yang menarik dicermati. Sektor properti ada CTRA dan PWON yang memiliki potensi cemerlang ke depannya.

"Sektor properti ada CTRA yang memiliki landbank yang besar. Pengelolaan IKN juga mulai digalakkan, di mana CTRA sepertinya landbanknya yang palling oke. Kemudian PWON masih jaya dari recurring incomenya seperti pusat perbelanjaan dan real estat mereka,” beber Liza.

Selanjutnya untuk sektor energi ada saham PTBA dan PGAS. Sektor industri ada ASSI, termasuk salah satu anak usahanya, UNTR yang andil paling besar dari pendapatan Astra Group. Sektor konsumer non siklikal, Liza memilih ICBP, MYOR, KLBF, CPIN, dan AALI.

"Untuk sektor konsumer non siklikal, walaupun komoditas bahan baku pangan harganya masih mahal. tapi kami melihat mereka mampu mengatasi masalah itu,” kata Liza.

Sementara untuk sektor konsumer non siklikal ada MAPI. Terakhir, sektor industri dasar jagoannya yakni SMGR, INTP, INCO, dan ANTM.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 22 November 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham (IHSG) bervariasi pada perdagangan saham Selasa (22/11/2022). Namun, IHSG ditutup berbalik arah ke zona merah dan sektor saham teknologi pimpin koreksi sehingga tekan IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,46 persen ke posisi 7.030,58. Indeks LQ45 susut 0,55 persen ke posisi 996,87. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.108,83 dan terendah 7.030,58. Sebanyak 242 saham menguat dan 260 saham melemah. Total frekuensi perdagangan 1.189.832 kali dengan volume perdagangan 22,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.684.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,53 persen dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,16 persen. Indeks sektor saham IDXtechno tergelincir 2,07 persen, dan pimpin koreksi.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic turun 0,08 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,06 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,51 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXsiklikal terpangkas 0,49 persen, indeks sektor saham IDXhealth merosot 0,78 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,74 persen. Indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,01 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,87 persen.

3 dari 3 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 22 November 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa pekan ini seiring investor cermati risiko dan China catat kenaikan kasus COVID-19. Pemerintah China kembali menegaskan kebijakan zero COVID-19 pada konferensi pers.

Indeks Hang Seng merosot 1,16 persen dan indeks Hang Seng teknologi susut 3,15 persen seiring kasus COVID-19 kembali naik. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 0,13 persen ke posisi 3.088,94. Indeks Shenzhen turun 1,18 persen ke posisi 11.002,93.

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,59 persen ke posisi 2.405,27. Indeks Nikkei 225 naik 0,61 persen ke posisi 28.115,74. Indeks Topix bertambah 1,12 persen ke posisi 1.994,75. Indeks ASX 200 menanjak 0,59 persen ke posisi 7.181,30.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,33 persen. Sementara itu, saham JD.com yang tercatat di Hong Kong diperdagangkan lebih rendah lima persen pada perdagangan Selasa sore pekan ini setelah perseroan konfirmasi pemangkasan gaji tim manajemen seniornya.

Raksasa e-commerce China itu konfirmasi akan memangkas gaji tunai tim manajemen senior hingga 20 persen yang efektif Januari 2023. Perusahaan menambahkan akan membayar biaya asuransi sosial untuk karyawan logistik Deppon dan siapkan dana perumahan.

“Rencana peningkatan tunjangan karyawan saat ini dipromosikan dengan fokus pada staf garis depan,” tulis perseroan kepada CNBC.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.