Sukses

The Fed Dongkrak Suku Bunga, BNI Sekuritas Prediksi IHSG Hari Ini 22 September 2022 Koreksi

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG berpeluang mengalami koreksi terbatas.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, (22/9/2022) diprediksi berada di zona merah. Investor dapat mencermati saham BBCA, PTBA, MDKA dan JPFA.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG berpeluang mengalami koreksi terbatas hari ini, dari indikator oversold dan closing di atas 7.148.

"Trend bullish, selama di atas 7.148. IHSG closing di bawah 5 day MA (7.211). Indikator MACD bullish, stochastic oversold, bertahan di atas 7.073 - 7.148, candle hammer. Selama di atas support 7.148, IHSG masih berpeluang bullish, target 7.070 (DONE)/7.130 (DONE)/7.175 (DONE)/7.218 (DONE)/7.258/7.312 (DONE)/7.355 (DONE)/7.398. Dominan power buy. Range breakout berada di 7.073 - 7.377,” tutur Andri dalan risetnya, Kamis, 22 September 2022.

Level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di 7.211/7.253/7.274/7.308, sementara level support berada di 7.148/7.116/7.073/7.015, dengan perkiraan range 7.130 - 7.240.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,7 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 1,71 persen, sementara indeks Nasdaq terkoreksi 1,79 persen.

Pergerakan ini seiring dengan langkah The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,25 persen, sesuai perkiraan. The Fed menyatakan kenaikan suku bunga akan mencapai titik tertinggi di level 4,6 persen untuk mengatasi tingginya inflasi.

Bursa regional Asia Pasifik mencatat pelemahan. Beberapa bursa yang mencatat pelemahan signifikan di antaranya adalah Hang Seng dan S&P/ASX 200. IHSG hanya melemah tipis sebesar 0,12 persen ke level 7.188,31.

Investor dapat mencermati saham BBCA dengan rekomendasi buy 8.375 - 8.475 target 8.600/8.750 stop loss di bawah 8.075. Kemudian saham PTBA direkomendasikan buy if break 4.210 target 4.270/4.450 stop loss di bawah 4.100/4.020.

Selanjutnya saham MDKA dengan strategi investasi buy if break 4.160 target 4.300/4.450 stop loss di bawah 4.040/3.940 dan saham JPFA direkomendasikan speculative buy target 1.555/1.570 stop loss di bawah 1.440.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

IHSG Melemah Terbatas, Sektor Saham Properti Lesu

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Rabu, (21/9/2022). Namun, koreksi IHSG tipis  dan sektor saham properti pimpin koreksi.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham, IHSG turun tipis 0,12 persen ke posisi 7.188,31. Indeks LQ45 menguat terbatas 0,10 persen ke posisi 1.029,21. Sebagian besar indeks acuan bervariasi pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.204,90 dan terendah 7.134,78. Sebanyak 334 saham melemah sehingga menekan IHSG. 202 saham menguat dan 155 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.344.551 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.017.

Mayoritas sektor saham berada di zona merah. Sementara itu, indeks sektor saham IDXproperty susut 1,47 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 1,14 persen, indeks sektor saham IDXenergy merosot 0,52 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal dan transportasi masing-masing turun 0,34 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXbasic tergelincir 0,25 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,24 persen.

Sedangkan, indeks sektor saham IDXtechno melonjak 0,75 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,17 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 0,08 persen dan indeks sektor saham IDXhealth bertambah 0,01 persen.

3 dari 5 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia 21 September 2022

Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Rabu, 21 September 2022 seiring wall street yang tertekan jelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Fed.

Harga minyak reli pada perdagangan Rabu sore di Asia. Harga minyak berjangka naik 3 persen setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi militer parsial.

Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 1,36 persen ke posisi 27.313,13. Sementara itu, indeks Topix merosot 1,36 persen ke posisi 1.920,80. Di Australia, indeks saham ASX 200 tergelincir 1,56 persen ke posisi 6.700,20.

Indeks Hong Kong Hang Seng anjlok 1,6 persen dan indeks Hang Seng teknologi melemah 2,7 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai susut 0,17 persen ke posisi 3.117,18. Indeks Shenzhen tergelincir 0,66 persen ke posisi 11.208. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,87 persen ke posisi 2.347,21. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,4 persen.

“Suasana suram bertahan selama 24 jam terakhir dengan saham melemah dan mata uang safe haven termasuk dolar AS lebih kuat,” kata Ekonom National Australia bank, Taylor Nugent dikutip dari CNBC.

 

4 dari 5 halaman

Penutupan Wall Street 21 September 2022

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada perdagangan Rabu, 22 September 2022 di tengah perdagangan yang bergejolak. Wall street merosot setelah the Federal Reserve menaikkan suku bunga 75 basis poin dan memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih besar ke depan dalam perjuangannya untuk meredam inflasi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones turun 522,45 poin atau 1,7 persen ke posisi 30.183,78. Indeks S&P 500 tergelincir 1,71 persen ke posisi 3.789,93. Indeks Nasdaq merosot 1,79 persen ke posisi 11.220,19.

Dengan indeks S&P 500 yang melemah pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini sehingga membuat indeks acuan itu turun lebih dari 10 persen dalam sebulan terakhir. Selain itu, indeks itu turun 21 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu. Bahkan sebelum keputusan suku bunga, harga saham di tengah kebijakan agresif the Federal Reserve yang dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Saham bergejolak seiring pelaku pasar menguraikan keputusan suku bunga dan komentar terbaru dari pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Pada level tertingginya, indeks Dow Jones naik lebih dari 314 poin.

Adapun the Fed menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin yang diperkirakan lebih luas. The Fed juga perkirakan apa yang disebut terminal rate mencapai 4,6 persen untuk melawan inflasi AS yang terus tinggi. Itulah tingkat suku bunga ketika bank sentral akan akhiri pengetatannya..

 

5 dari 5 halaman

Sentimen The Fed

Bank sentral AS juga mengindikasikan rencana tetap agresif dengan menaikkan suku bunga menjadi 4,4 persen pada 2023.

“Pada akhirnya ada saatnya Anda harus berusaha keras dan dengan kenaikan suku bunga 75 basis poin berturut-turut dalam tiga kali selama empat bulan terakhir, pelaku pasar harus melihat untuk  berlindung dari badai yang akan datang,” ujar Senior Investment Strategist Allianz Investment Management, Charlie Ripley dikutip dari CNBC, Kamis (22/9/2022).

Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun mencapai level tertinggi dalam sejak 2007 ke posisi 4,1 persen. Imbal hasil tenor 10 tahun melonjak menjadi 3,6 persen pada Rabu waktu setempat.

Semua sektor utama indeks S&P 500 berada di wilayah negatif. Koreksi sektor saham dipimpin oleh konsumsi, layanan komunikasi, material dan saham pertumbuhan. Saham perjalanan dan hiburan juga terpukul bersama dengan saham teknologi antara lain Apple, Amazon dan Meta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.