Sukses

Selamat Sempurna Siapkan Belanja Modal Rp 100 Miliar pada 2023

Direktur PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), Ang Andri Pribadi menuturkan, dana belanja modal untuk perbaikan dan peremajaan mesin

Liputan6.com, Jakarta - PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), emiten industri spare part kendaraan bermotor akan siapkan belanja modal Rp 100 miliar pada 2023. Anggaran belanja modal ini sama seperti 2022.

Perseroan siapkan belanja modal Rp 100 miliar pada 2022, dan sudah terealisasi Rp 61 miliar selama semester I 2022. Direktur PT Selamat Sempurna Tbk, Ang Andri Pribadi menuturkan, dana belanja modal untuk perbaikan dan peremajaan mesin. Selain itu, melakukan otomatisasi ke depan sehingga berdampak positif baik dari segi biaya, efisiensi produksi.

“Belanja modal tahun depan diperkirakan sama kurang lebih Rp 100 miliar per tahun. Tahun depan akan melakukan peremajaan mesin, regular capex, otomatisasi tetap dilanjutkan,” tutur dia saat paparan publik live 2022, Rabu (14/9/2022).

Adapun dana belanja modal berasal dari kas internal.”Dari internal kas, dan induk usaha tak punya utang bank, tak perlu pinjaman dari pihak lain,” kata dia.

Perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 15 persen pada 2022. Ang menuturkan, untuk mencapai target itu, perseroan bekerja sama dengan distributor dan menambah cabang.

“Tahun ini tambang cabang di Jawa Timur dengan cakupan wilayah lebih luas termasuk Kalimantan dan Sulawesi,” kata dia.

Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan distributor di berbagai negara untuk tingkatkan termasuk penjualan. “Lakukan promosi bermsa,a disamping konsisten melakukan vertical integrasi, mencari, beli dan akuisisi disamping melakukan pengembangan market,’ kata dia.

Penjualan bersih konsolidasian Perseroan pada semester pertama tahun buku 2022 sebesar Rp2,31 triliun, 17 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih Perseroan sebesar Rp377 miliar, 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada 14 September 2022

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Rabu, (14/9/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin indeks sektor saham industri dasar.

Mengutip RTI, IHSG melemah 0,55 persen ke posisi 7.278,07 pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini.  Indeks saham LQ45 tergelincir 0,68 persen ke posisi 1.035,52. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.305,65 dan terendah 7.219,32.

Sebanyak 313 saham melemah sehingga menekan IHSG. 213 saham menguat dan 176 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.579.235 kali dan volume perdagangan saham 29,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 19,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.939.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,83 persen, dan pimpin penguatan. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,21 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,03 persen.

 

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia Pasifik anjlok pada perdagangan saham Rabu, 14 September 2022 setelah indeks acuan di wall street tersungkur. Hal ini terjadi usai inflasi Amerika Serikat (AS) lebih tinggi dari yang diharapkan pada Agustus 2022.

Di Jepang, indeks Nikkei merosot 2,78 persen ke posisi 27.818,62. Indeks Topix melemah 1,97 persen ke posisi 1.947,46. Yen Jepang berada di posisi 145, level terlemah sejak September 1998.

Selain itu, indeks Hang Seng di Hong Kong merosot 2,33 persen dan indeks Hang Seng teknologi turun 2,68 persen. Di Australia, indeks ASX 200 susut 2,58 persen menjadi 6.828,60.

Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 1,56 persen menjadi 2.411,42. Won berada di posisi 1,390 terhadap greenback level terlemah sejak Maret 2009. Indeks Shanghai turun 0,8 persen ke posisi 3.237,54. Indeks Shenzhen terpangkas 1,24 persen ke posisi 11.774. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 2,26 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.