Sukses

Waskita Karya Harap Rampungnya Divestasi Dua Ruas Tol ke INA Sehatkan Kinerja Keuangan

Transaksi divestasi ruas tol Waskita Karya ini merupakan bagian dari program penyehatan dengan 8 stream penyehatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) telah menyelesaikan transaksi ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Toll Road (WTR).

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono menuturkan, ruas tol tersebut berdampak baik bagi pendapatan Waskita Karya.

“Menyelesaikan transaksi ruas tol antara INA dan WTR, dapat kami laporkan, ruas tol ini merupakan backbone Trans Jawa dan juga ruas tol yang sangat baik untuk pendapatan Waskita. Tapi, dengan kondisi yang ada dan bisnis waskita yang merupakan circle dari investasi, membangun konstruksi, dan menawarkan kerja sama pada pihak investor, maka ruas tol ini merupakan ruas tol yang sangat baik bagi investor,” kata Destiawan, Selasa (6/9/2022).

Destiawan menambahkan, pihaknya bersyukur kerjasama ini berhasil meskipun menempuh proses yang cukup panjang. Namun, dengan transaksi tersebut bisa membantu Waskita Karya untuk menyelesaikan dan menyehatkan kondisi keuangan Perseroan.

“Kami bersyukur kerja sama ini bisa berhasil meski proses cukup panjang, dengan transaksi ini bisa membantu dan membawa Waskita untuk menyelesaikan dan menyehatkan kondisi keuangan Waskita,” ujar dia.

Selain itu, transaksi ini merupakan bagian dari program penyehatan dengan 8 stream penyehatan.

"Transaksi ini bagian dari program penyehatan dengan 8 stream penyehatan, ini akan sangat membantu Waskita untuk mengurangi beban itu dan pulih menjadi perusahaan sehat. Kami berterima kasih pada INA bisa menyelesaikan proses ini dan bisa berlanjut, Waskita Karya masih punya beberapa ruas yang perlu diselesaikan,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berharap Divestasi Selesai 2024

Sejak berdiri pada 2014 Waskita Toll Road berhasil membangun jalan tol lebih dari 1.000 km dengan 18 ruas konsesi, pada 2019 Waskita berhasil melakukan strategic partnership pada ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.

“Pada 2020 kami berharap ada strategic partner, tapi karena pandemi, 2022 nihil. 2021 dilanjutkan 4 ruas tol, Kualanamu Tebing Tinggi Parapat, Cinere Serpong, Semarang Batang, dan Cibitung Cilincing. Dengan penyelesaian ruas tol Kanci Pejagan Pemalang ini strategic kedua di tahun ini,” kata dia.

Sementara itu, pada kuartal II juga telah melakukan partnership dengan SMI untuk Cimanggis- Cibitung.

“Pada kuartal II kami telah melakukan partnership dengan SMI untuk Cimanggis Cibitung, target kami selanjutnya untuk Pemalang Batang bisa direalisasikan tahun ini, dan tahun depan kami akan menawarkan ruas-ruas tol yang akan kami selesaikan yang dimana telah didanai dengan PMN,” kata Destiawan.

Dengan demikian, Waskita Karya berharap ruas tol bisa selesai pada 2023-2024 dan bisa menyehatkan kembali Waskita Karya.

“Kami berharap ruas tol bisa selesai 2023-2024 dan bisa menyehatkan kembali Waskita,” pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Anak Usaha Waskita Karya Beli Reksa Dana Rp 5,25 Triliun

Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui PT Waskita Toll Road membeli sebagian unit reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) ekuitas infrastruktur Trans Jawa pada PT Waskita Transjawa Toll Road (WTTR),

Adapun PT Waskita Transjawa Toll Road ini merupakan anak usaha Waskita Toll Road dengan kepemilikan saham sebesar 39,50 persen. Waskita Toll Road beli RDPT ekuitas intrastruktur Trans Jawa pada WTTR senilai Rp 5,25 triliun. Manajemen Waskita Karya menyatakan, hal itu berdasarkan bukti transfer melalui Bank Kustodian Danareksa Investment Management pada 30 Agustus 2022.

Waskita Toll Road menjadi penjamin bagi WTTR dalam hal WTTR menerima klaim dari pembeli dan WTTR tidak memiliki likuiditas dan WTR menggantikan kedudukan WTTR sebagai penjamin sehubungan dengan rencana likuidasi WTTR setelah penyelesaian transaksi divestasi yang dilakukan oleh WTTR dengan nilai yang dijamin Rp 5,8 triliun.

Adapun nilai transaksi 29,10 persen dari ekuitas perseroan sebesar Rp 19,93 triliun dan 25,60 persen dari ekuitas WTR sebesar Rp 22,66 triliun.

Selain itu, WTTR memberikan fasilitas pinjaman tunai kepada Waskita Toll Road sebesar Rp 2 triliun pada 29 Agustus 2022. Jangka waktu pinjaman hingga 29 Agustus 2023. Nilai transaksi ini 10,03 persen dari ekuitas perseroan sebesar Rp 19,93 triliun berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per Juni 2022 dan nilai transaksi 8,83 persen dari ekuitas WTR sebesar Rp 22,66 triliun berdasarkan laporan konsolidasi per Juni 2022.

“Pemberian pinjaman kepada WTR yang akan digunakan untuk pembelian unit penyertaan reksa dana penyertaan terbatas ekuitas Danareksa Infrastruktur Trans Jawa,”

Diharapkan dengan ada pinjaman bagi WTR dapat memaksimalkan kinerja usahanya dan diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi perseroan sebagai pemegang saham WTR.

4 dari 4 halaman

Minta Restu Rights Issue, Waskita Karya Gelar RUPSLB 26 September 2022

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue melalui penawaran umum terbatas (PUT) III. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 8.722.695.331 lembar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham

Rencana penambahan modal dengan HMETD ini akan dilakukan secara tunai. Jumlah seri B yang akan diterbitkan akan disesuaikan dengan keperluan dana perseroan. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2022), Waskita Karya akan meminta restu atas aksi tersebut kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 September 2022.

Dana hasil PUT III utamanya akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja dan indirect cost (bunga, pajak, dan biaya administrasi) proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak perseroan.

Aksi ini merupakan bagian dari 8 streams strategi penyehatan keuangan yang dilakukan secara menyeluruh untuk mendukung pemulihan kinerja dan kondisi keuangan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Selain itu, dalam rangka restrukturisasi keuangan perusahaan, Perseroan fokus pada percepatan strategic partnership konsesi jalan tol yang dimiliki oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Waskita Toll Road.

Kini, perseroan memiliki 14 konsesi jalan tol dengan 3 ruas telah beroperasi secara penuh. Sementara 11 ruas sisanya beroperasi secara parsial maupun dalam tahap pembangunan. Perseroan fokus pada penyelesaian konstruksi ruas yang tersisa guna mendukung proses strategic partnership.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.