Sukses

GOTO Akuisisi Kripto Maksima Koin

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan anak usaha perseroan DKAB mengambil alih 50.000 saham yang mewakili 00 persen kepemilikan dalam PT Kripto Maksima Koin.

Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan anak usaha perseroan PT Dompet Karya Anak Bangsa (DKAB) mengambilalih atau akuisisi 100 persen saham PT Kripto Maksima Koin pada 25 Agustus 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/8/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan anak usaha perseroan DKAB mengambil alih 50.000 saham yang mewakili 100 persen kepemilikan dalam PT Kripto Maksima Koin atau Kripto Maksima. GoTo mengambilalih saham Kripto Maksima senilai Rp 124,83 miliar.

“Tujuan transaksi perluasan kegiatan usaha perseroan melalui anak perusahaan perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesomohadiani dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun perseroan menyatakan transaksi itu tidak terdampak merugikan terhadap keuangan perseroan.

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Agustus 2022, saham GOTO naik tipis 0,63 persen ke posisi Rp 320 per saham.

Saham GOTO turun 16 poin ke posisi Rp 302 per saham pada pembukaan perdagangan. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 320 dan terendah Rp 300 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.626 kali dengan volume perdagangan 5.175.250 saham. Nilai transaksi Rp 159,6 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Astra Untung dari Investasi di GOTO Rp 3,7 Triliun

Diberitakan sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja yang moncer pada semester I 2022. Raihan itu salah satunya dikontribusi dari investasi Astra pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Pada semester I 2022, perseroan membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 18,2 triliun, naik 106 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,8 triliun. Capaian itu termasuk keuntungan nilai wajar investasi pada GOTO senilai Rp 3,7 triliun.

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti menerangkan, beberapa tahun lalu Astra memang melakukan investasi di GOTO. Investasi pertama dilakukan dengan nilai USD 150 juta, disusul USD 100 juta. Sehingga totalnya jadi USD 250 atau sekitar Rp 3,7 triliun.

"Ketika GOTO IPO, maka akan muncul di pembukuan Astra fair value dari investasi GOTO. Nilai itu berkontribusi terhadap laba bersih yang totalnya naik 106 persen jadi Rp 18,2 triliun pada semester I 2022,” ujar Tira kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

Meski begitu, laba bersih Astra International tetap tercatat tumbuh jika investasi pada GOTO tidak dicatatkan atau dikeluarkan dari pendapatan Astra semester I 2022. Disebutkan Tira, Astra masih mampu mengantongi laba sekitar Rp 14,5 triliun.

"Kalau misalnya keuntungan dari investasi di GOTO ini kita keluarakna, maka laba Astra senilai Rp 14,5 triliun. Masih tetap lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu. Naiknya 64 persen,” imbuh Tira.

 

3 dari 4 halaman

Bank Jago Gandeng GoTO Financial Layani 15,1 Juta Mitra Usaha GOTO

Sebelumnya, PT Bank jago Tbk (ARTO) mengumumkan kolaborasi dengan GoTo Financial, entitas anak PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Kerja sama tersebut dimaksudkan untuk memperluas akses finansial bagi 15,1 juta mitra usaha perusahaan yang tergabung dalam aplikasi GOTO.

Melalui kerja sama ini, Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar mengatakan, perseroan dan GoTo Financial berkomitmen mendorong kemudahan bagi para mitra usaha untuk dapat mengelola keuangannya secara mudah dan nyaman.

"Kami ingin berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia serta berkontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi khususnya bagi segmen UMKM, ritel, dan mass market,” kata Kharim Siregar dalam acara peresmian kolaborasi aplikasi Jago dan GoBiz di Jakarta, Selasa (9/8/2022).

Menurut data Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada 2021, salah satu manfaat utama yang dirasakan oleh UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz.

Pada tahap awal, beberapa layanan yang dapat dilakukan adalah membuka rekening Bank Jago, mengelola keuangan usaha menggunakan fitur Kantong Jago, dan mengakses layanan keuangan di aplikasi Jago, lebih mudah dari aplikasi GoBiz.

Layanan bernama Jago Merchant dari Bank Jago ini diluncurkan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan UMKM dan mitra usaha GoBiz khususnya.

"Kami menawarkan aplikasi Jago yang dapat menjadi alat pendukung mereka dalam mengelola keuangan bisnisnya dengan lebih mudah, kolaboratif, dan inovatif hanya dalam satu aplikasi. Harapannya, mereka akan semakin jago dalam mengelola keuangan serta mengembangkan usahanya,” tutur Head of Merchant Business Bank Jago, Vincent C. Soegianto.

 

4 dari 4 halaman

Tahap Awal

Sementara Head of Merchant Platform GoTo Financial, Novi Tandjung menjelaskan, sejak awal GoTo Financial melalui GoBiz memiliki aspirasi untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Di tahap awal, kolaborasi di aplikasi Jago dan GoBiz akan dapat dinikmati oleh para mitra usaha bidang kuliner di GoBiz, dan kemudian dapat dikembangkan bagi mitra usaha yang lebih luas di dalam ekosistem GoTo Financial lainnya," tutur dia.

Sejalan dengan kolaborasi ini, Bank Jago dan GoBiz akan menggelar rangkaian program edukasi secara online maupun offline untuk meningkatkan literasi finansial para mitra usaha GoBiz yang tergabung di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).

Ke depannya, kolaborasi Bank Jago dan GoTo Financial akan terus diperdalam untuk memberikan solusi keuangan yang dapat makin mengakselerasi pertumbuhan UMKM di Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.