Sukses

Laju IHSG Bakal Menguat pada Juni 2022, Sektor Saham Ini Dapat Dilirik

Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono menilai Juni dapat menjadi momen konsolidasi IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham (IHSG) diperkirakan menguat pada Juni 2022. Setelah sempat merosot usai libur Lebaran, imbas keputusan Bank sentral AS Federal Reserve alias The Fed yang menaikkan suku bunga 50 bps.

Tak hanya pasar saham, Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono mengatakan seluruh aset mengalami tekanan saat itu.

"Namun belakangan semua berbalik lagi, Wall Street dan IHSG rebound, USD melemah, IDR pun mulai naik, dipicu outlook suku bunga yang mulai meragukan,” kata Wahyu kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (5/6/2022).

Ia menerangkan, FOMC Meeting Minutes terakhir menunjukkan kenaikan suku bunga bisa saja berakhir lebih cepat. Hal itu dipicu kecemasan resesi atau juga stagflasi. Data produk domestik bruto (PDB) AS melemah 1,4 persen bulan lalu, dan bulan ini direvisi jadi melemah 1,5 persen.

Dalam catatannya, data inflasi atau Consumer Price Index (CPI) terakhir juga melemah dari rekornya. Pada situasi ini, Wahyu mengatakan IHSG berpotensi rebound.

"IHSG punya potensi rebound dengan pola inverse head and shoulder. Break di 7.000, dan potensial ke 7.100-7.300,” terangnya.

"Secara fundamental dan teknikal serta sentimen yang risk on, semuanya positif sementara ini. Baik secara global juga domestik," imbuh Wahyu.

Di sisi lain, Wahyu menilai Juni menjadi momen konsolidasi bagi pasar global. Dengan harapan The Fed tidak kembali agresif, sehingga wall street, bursa global, hingga IHSG bisa menguat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sentimen Pengaruhi IHSG

Adapun indikasi yang dibutuhkan adalah inflasi yang memang sudah memuncak dua bulan lalu. Kemudian data CPI dan PCE diharapkan tidak melewati angka tertinggi dua bulan lalu.

"Namun ini tidak mudah karena bisa jadi harga komoditas masih menguat," kata Wahyu.

Ia menambahkan, alternatif pertama untuk mencegah The Fed bergerak agresif yakni dengan pelemahan ekonomi AS dan menekan harga-harga. Alternatif lain, harga atau inflasi terus naik namun terjadi perlambatan ekonomi atau stagflasi. 

Dia menuturkan, hal-hal itu bisa jadi masalah untuk The Fed, dan akhirnya suku bunga sulit naik. Bahkan ada wacana stimulus lagi bisa jadi tahun depan.

"Untuk sekarang konsolidasi. Menanti arah dan data ekonomi. Jadi masih ada harapan bagi IHSG untuk bertahan. Emiten komoditas masih potensial karena kebutuhan tersebut masih tinggi secara global, apalagi emiten eksportir,” pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 30 Mei-3 Juni 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan pada 30 Mei-3 Juni 2022. Analis menilai, penguatan IHSG selama sepekan didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang positif.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/6/2022), IHSG menguat 2,23 persen selama sepekan ke posisi 7.182,961 dari pekan sebelumnya di posisi 7.026,25. Penguatan IHSG tersebut diikuti kenaikan kapitalisasi pasar bursa selama periode 30 Mei-3 Juni 2022.

Kapitalisasi pasar bursa naik 1,61 persen ke posisi Rp 9.406,90 triliun. Kapitalisasi pasar itu bertambah Rp 148,81 triliun dari penutupan pekan lalu di posisi Rp 9.258,09 triliun.

BEI juga mencatat kenaikan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan yang mencapai 45,53 persen menjadi Rp 22,39 triliun dari Rp 15,38 triliun pada pekan sebelumnya.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang naik 38,30 persen dari 20,039 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 27,713 miliar saham.

 

4 dari 4 halaman

Prediksi IHSG Pekan Depan

Rata-rata frekuensi harian bursa mengalami kenaikan 10,45 persen menjadi 1.549.235 transaksi dari 1.402.599 transaksi pada penutupan pekan yang lalu.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp315,50 miliar pada Jumat, 3 Juni 2022. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 65,723 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, penguatan IHSG lebih dipengaruhi oleh pergerakan dari global terutama bursa saham AS yang positif. Selain itu, aksi beli investor asing yang mencapai Rp 6,12 triliun selama sepekan juga turut angkat IHSG.

"Untuk pekan depan, kami perkirakan IHSG masih berpeluang menguat terbatas dan dimungkinkan rawan koreksi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Ia menambahkan, penguatan IHSG menguji area resistance 7.267 terlebih dahulu dan support di 7.033. “Untuk pekan depan, akan ada rilis data cadangan devisa dan indeks keyakinan konsumen (IKK),” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.