Sukses

Rupiah Berpeluang Menguat Selasa 31 Mei 2022

Pada perdagangan Senin (30/5/2022) rupiah berhasil ditutup menguat.

Liputan6.com, Jakarta - Pada perdagangan Senin (30/5/2022) Rupiah ditutup menguat 10 poin walaupun sempat menguat 35 poin di level Rp 14.557. Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya Rupiah berada di posisi 14.565.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Selasa, 31 Mei 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.530 hingga Rp 14.580,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (30/5/2022). 

Secara internal hal tersebut dipengaruhi perkembangan ekonomi yang berangsur pulih seiring dengan semakin terkendalinya penyebaran Covid-19. Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator yang dimaksud yaitu nilai tukar dan inflasi. 

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada Minggu 4 Mei 2022. Perkembangan inflasi sampai dengan Minggu Keempat Mei 2022 diperkirakan inflasi sebesar 0,35 persen bulan ke bulan (MoM). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Mei 2022 secara tahun kalender sebesar 2,51 persen ytd, dan secara tahunan sebesar 3,50 persen (YoY). 

Selain itu, Bank Indonesia mencatat terdapat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,22 triliun pada perdagangan sepekan terakhir. Kembali masuknya modal asing terutama di pasar obligasi turut membantu penguatan rupiah sampai hari ini.

Seperti diketahui, The Fed menggelar pertemuan pembuat kebijakan bulanan pada 4 Mei lalu dan memutuskan kenaikan bunga acuan 50 bps. Dengan demikian bunga acuan The Fed sudah mencapai 1 persen setelah sebelumnya juga sudah menaikkan 25 bps pada pertemuan Maret.

Walaupun mata uang rupiah hari ini menguat, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan ekonomi global yang terus melambat akibat dari inflasi yang tinggi disebabkan oleh krisis invasi Rusia ke Ukraina. 

Di sisi lain pemerintah juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, guna untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dolar AS Melemah

Sementara Rupiah menguat, Dolar AS menahan kerugian minggu lalu pada Senin dan menuju penurunan bulanan pertama dalam lima bulan karena investor telah mengurangi taruhan kenaikan suku bunga AS akan memicu kenaikan lebih lanjut dan karena kekhawatiran resesi global telah sedikit surut.

Minggu depan penuh dengan data yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek pertumbuhan global, suku bunga AS dan dolar dengan angka Indeks Manajer Pembelian China, angka pekerjaan AS, dan data pertumbuhan di sumber daya terkemuka Australia.

Perdagangan kemungkinan akan berkurang hingga Senin karena pasar saham dan obligasi AS tutup untuk libur umum Memorial Day. 

Shanghai mengatakan pada Minggu pembatasan "tidak masuk akal" pada bisnis akan dihapus mulai 1 Juni, sementara Beijing membuka kembali sebagian transportasi umum serta beberapa mal. Sebagian besar analis waspada untuk menyebut kekuatan dolar baru-baru ini diakhiri.

Tetapi data konsumen AS yang positif dan pelonggaran penguncian di China membantu menyalakan harapan tentang pertumbuhan global, yang cenderung mendukung mata uang eksportir dengan mengorbankan dolar.

Investor juga menangkap petunjuk Federal Reserve, setelah menaikkan secara agresif selama dua bulan ke depan, mungkin akan mengambil nafas.

3 dari 4 halaman

Gerak Rupiah pada Senin Pagi 30 Mei 2022

Sebelumnya, nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pagi ini. Penguatan nilai tukar rupiah ini didorong percepatan kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh bank sentral.

Pada Senin (30/5/2022), nilai tukar rupiahbergerak menguat 45 poin atau 0,31 persen ke posisi 14.522 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.567 per dolar AS.

"Kebijakan Bank Indonesia untuk mempercepat kenaikan Giro Wajib Minimum untuk bank umum konvensional dan syariah memberikan dorongan untuk penguatan rupiah, sehingga rupiah mulai menjauh dari Rp14.700 per dolar AS," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama kepada Antara.

Bank Indonesia (BI) mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap mulai 1 Juni 2022.

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum konvensional yang pada saat ini sebesar lima persen akan naik menjadi enam persen mulai 1 Juni 2022, 7,5 persen mulai 1 Juli 2022, dan sembilan persen mulai 1 September 2022

Sementara itu, kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum Syariah dan unit usaha syariah yang pada saat ini sebesar empat persen akan naik menjadi 4,5 persen mulai 1 Juni 2022, enam persen mulai 1 Juli 2022, dan 7,5 persen mulai 1 September 2022.

Selain itu, lanjut Aritama, indeks dolar AS juga masih terus mengalami penurunan setelah hasil rapat The Fed yang dirilis pekan lalu

"Rapat The Fed menyebut bahwa kenaikan suku bunga pada bulan Juni dan Juli berada di kisaran 50 bps. Nilai ini lebih rendah dari perkiraan pasar sebelumnya," ujar Revandra.

Revandra memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran 14.550 per dolar AS hingga 14.650 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.