Sukses

Sektor Otomotif Bergairah, Dharma Polimetal Bidik Laba Naik 50 Persen di 2022

Target merujuk industri otomotif.

Liputan6.com, Jakarta PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membidik keunikan laba hingga 50 persen di tahun ini. Sementara untuk pendapatan secara konsolidasian ditargetkan tumbuh di kisaran 20 persen.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso menjelaskan, keyakinan tersebut merujuk pada prospek cerah industri otomotif tanah air di tahun ini.

“Target untuk revenue mungkin tumbuh 20an persen lebih. Kalau profit, maunya saya tumbuh 50 persen. Itu targetnya,” ungkap Irianto dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (19/2/2022).

Sebagai gambaran, penjualan mobil domestik di Januari 2022 tercatat sebanyak 84 ribu unit. Jika penjualan mobil di bulan-bulan berikutnya mencatatkan angka yang sama, maka penjualan mobil bisa mencapai sekitar 1 juta unit hingga akhir 2022.

“Memang target pemerintah, GAIKINDO, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, sekitar angka itu. Naik 1 juta, di luar ekspor,” ujarnya.

Sementara untuk motor, penjualan domestik di Januari tercatat sebanyak 450 ribu unit. Dengan asumsi rata-rata penjualan di angka tersbeut selama 12 bulan, maka penjualan motor hingga akhir tahun bisa mencapai 5,4 juta unit.

“Jadi mestinya industri otomotif tahun ini akan tumbuh lebih dari 10 persen. Antara 10—15 persen,” kata Irianto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja 2021

Sebagai acuan, Irianto membeberkan pendapatan perseroan di 2021 berada di kisaran Rp 2,9 triliun.

Angka itu disebut telah melampaui pendapatan sebelum pandemi di 2019. Sementara merujuk laporan keuangan perseroan, laba per juni 2021 tercatat sebesar Rp 105 miliar.

Dengan asumsi laba di semester II 2021 tercatat pada kisaran angka yang sama, maka laba tahun buku 2021 perseroan secara konsolidaisan menjaid sekitar Rp 200 miliar.

“Kalau semester I saja Rp 100 miliar, kalau semester II sama, jadi Rp 200 miliar. Jadi mestinya lebih,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini