Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Keputusan Tapering The Fed

Bursa saham Asia bervariasi dengan mayoritas menguat pada perdagangan Kamis, 16 Desember 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis (16/12/2021). Investor menggali lebih dalam terkait indikasi bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) yang akan segera mengakhiri kebijakan pelonggaran moneter sejak awal pandemi COVID-19.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,57 persen lantaran sektor saham energi dan material masing-masing turun 1,33 persen dan 0,53 persen. Indeks Nikkei Jepang 225 melonjak 1,63 persen, indeks Topix bertambah 1,11 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,37 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,75 persen. Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai naik 0,2 persen, sedangkan indeks Shenzhen menguat tipis. Mayoritas bursa saham Asia menguat mengikuti kenaikan di wall street.

Di Amerika Serikat, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mengatakan akan mempercepat pengurangan pembelian obligasi bulanan, bank sentral AS akan membeli USD 60 miliar obligasi per bulan mulai Januari 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 90 miliar. The Fed juga akan melanjutkan hal itu sesuai jalur ke depan.

Setelah tapering selesai, pada akhir musim dingin atau awal musim semi, bank sentral AS mengharapkan untuk mulai menaikkan suku bunga. Proyeksi yang dirilis pada Rabu malam waktu setempat menunjukkan pejabat the Federal Reserve melihat sebanyak tiga kali kenaikan suku bunga terjadi pada 2022, kemudian dua kali berikutnya pada 2023 dan dua kali lagi pada 2024.

“Pasar tampaknya telah mengambil langkah mereka karena tiga kali kenaikan hampir mendekati harga ke pertemuan dan harapan tinggi untuk tapering yang dipercepat,” ujar Direktur National Australia Bank, Tapas Strickland, dilansir dari CNBC, Kamis (16/12/2021).

Ia menuturkan, terkesan the Fed dapat bergerak sedini mungkin selesai tapering Maret 2022. “Meski pun tentu saja varian omicron adalah salah satu ketidakpastian utama seperti tapering yang memainkan pandangan kenaikan suku bunga pertama pada Mei 2022,” kata Strickland.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Di pasar mata uang, indeks dolar AS berada di psosii 96,397, atau turun 0,12 persen dari posisi sebelumnya 96,51. Yen Jepang diperdagangkand I kisaran 114,15.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Amerika Serikat naik 1,35 persen menjadi USD 71,83 per barel dan harga minyak Brent bertambah 1 persen menjadi USD 74,62.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.