Sukses

Saham TAYS Merosot saat Perdagangan Perdana di BEI

Saham TAYS sempat dibuka naik Rp 18 ke posisi Rp 378 per saham dari harga IPO Rp 360.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat menguat pada pembukaan perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) justru berbalik arah melemah hingga penutupan perdagangan sesi pertama.

Mengutip data RTI, saham TAYS dibuka naik Rp 18 ke posisi Rp 378 per saham dari harga IPO Rp 360 per saham. Pada penutupan sesi pertama perdagangan, saham TAYS turun 6,11 persen ke posisi Rp 338 per saham.

Saham TAYS berada di level tertinggi Rp 400 dan terendah Rp 336 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.166 kali dengan volume perdagangan 625.690. Nilai transaksi Rp 21,5 miliar.

Koreksi saham TAYS ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang positif menguat. Pada penutupan sesi pertama, IHSG naik 0,53 persen ke posisi 6.573,41. Indeks LQ45 menguat 0,72 persen ke posisi 945,69. Sebagian besar indeks acuan menguat.

Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.581,69 dan terendah 6.525,98. Sebanyak 219 saham menguat sehingga angkat IHSG. 293 saham melemah dan 140 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 754.848 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 6,7 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alami Kelebihan Permintaan

PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan sehat asal Indonesia yang telah menembus pasar internasional resmi mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 6 Desember 2021.

Kode perdagangan saham-saham PT Jaya Swarasa Agung di bursa adalah TAYS dan dicatatkan ke dalam Sektor Manufaktur dan Sub-sektor Makanan dan Minuman.

Hasil penawaran saham TAYS yang berlangsung pada 30 November-2 Desember mencerminkan prospek cerah dan stabil industri makanan dan minuman (MAMIN) baik di dalam maupun luar negeri. Pada akhir hari ketiga penawaran umum, Saham TAYS telah mencatat oversubscribed hingga 26 kali dari penjatahan berdasarkan sistem IPO.

“Kami bangga atas kepercayaan para investor kepada Tays Bakers yang menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat, prospek pertumbuhan perusahaan yang pesat dan potensi pasar lokal maupun ekspor di sektor industri ini yang besar,” ujar CEO PT Jaya Swarasa Agung Tbk, Alexander Anwar, dalam keterangan tertulis.

“Setelah 20 tahun, Tays Bakers mengambil langkah strategis untuk go public demi mewujudkan visi perusahaan untuk membuat, memasarkan, mendistribusikan, dan menjadi top 10 merek makanan ringan FMCG di Asia Tenggara pada tahun 2025,” tambah Alex.

Total saham yang ditawarkan kepada publik adalah sebanyak 240.300.000  saham baru yang merupakan saham biasa Atas Nama. Jumlah ini setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp360 per lembar saham, sehingga Perseroan mendapatkan dana dari IPO sebanyak Rp86.508.000.000.

3 dari 3 halaman

Dana IPO untuk Bangun Pabrik

Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini Sebagian besar akan kami gunakan untuk belanja modal perusahaan dengan rincian 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02 persen untuk keperluan modal kerja.

Tays Bakers berencana untuk pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat dan baik dikonsumsi bagi masyarakat, termasuk juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi.

"Menjadi perusahaan terbuka, tidak hanya memperkuat struktur pemodalan untuk mendukung inovasi perusahaan dalam mengembangkan bisnis, tetapi TAYS juga akan makin berkembang ke arah operasional yang terbuka seiring komitmen kami untuk selalu mengedepankan good corporate governance,” kata dia.

Didirikan pada tahun 1998, Tays Bakers memulai usahanya dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi.

Kini, perusahaan berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup di kenal salah satunya produk Crisp Kentang Panggang TRICKS.

Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.