Sukses

Saham CMRY Berbalik Arah Menguat Setelah Sempat di Zona Merah

Cimory melepas 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk resmi mencatatkan saham perdana dengan kode saham CMRY pada Senin (6/12/2021). Saham CMRY sempat lesu, dan berbalik arah pada perdagangan saham sesi pertama.

Mengutip data RTI, saham CMRY dibuka stagnan Rp 3.080 per saham. Perseroan menetapkan harga saham perdana Rp 3.080 per saham. Saham Cimory sempat berada di zona merah dan di level terendah Rp 2.870.

Saham CMRY berada di level tertinggi Rp 3.490. Total frekuensi perdagangan 21.716 kali dengan volume perdagangan 822.316. Nilai transaksi Rp 259,7 miliar.

Sementara itu, pada pukul 10.19 WIB, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau. IHSG naik 0,42 persen ke posisi 6.565,96. Indeks LQ45 menguat 0,66 persen ke posisi 945,03.

Cimory melepas 1.190.203.000 saham yang mewakili 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO. Harga penawaran yang ditawarkan pada penawaran umum perdana saham Rp3.080 setiap saham. Perseroan telah menghimpun dana sebesar Rp3,66 triliun dari IPO.

Pendiri dan Presiden Komisaris Cimory Bambang Sutantio mengatakan kegiatan ini menjadi momentum yang bersejarah bagi perusahaan seiring perusahaan terus menguatkan misinya untuk menjadi pemimpin di bidang industri olahan susu dan makanan konsumen.

Hal ini dengan menyediakan produk olahan susu dan konsumen makanan premium yang kuat di era perdagangan modern.

"IPO ini menjadi momen bersejarah bagi perusahaan kami, di mana kami bertransformasi dari sebuah perusahaan keluarga menjadi sebuah perusahaan terbuka yang memiliki komitmen kuat terhadap Tatakelola Perusahaan yang baik serta fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya, dalam acara pencatatan saham perdana di BEI, dikutip dari keterangan tertulis.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rincian Dana IPO

Sementara itu,  Presiden Direktur Grup CEO Cimory Farell Sutantio menuturkan, momentum pandemi juga telah mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang bernutrisi.

"Cimory akan selalu fokus pada inovasi produk dan menciptakan pasar baru di kategori pangan berbasis protein," ujar Farell.

Ia menambahkan, perseroan juga akan terus meningkatkan distribusi dengan investasi di cold chain logistics, serta menambah program kemitraan kami melalui program Miss Cimory.

"Saat ini kami telah bermitra dengan lebih dari 3,600 Ibu-Ibu di seluruh Indonesia melalui program Miss Cimory ini, yang memiliki tujuan utama untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru" ujarnya.

Sekitar 33 persen hasil dana IPO akan digunakan untuk belanja modal terkait dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk: properti, pabrik dan peralatan.

Selanjutnya, sekitar 25 persen untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak yaitu PT Macroprima Panganutama (MP), perusahaan pengolahan makanan. Dana tersebut akan digunakan oleh MP untuk penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi, serta untuk modal kerja.

Sekitar 20 persen untuk penyetoran modal kepada Entitas Anak PT Macrosentra Niagaboga (MN), perusahaan yang bergerak di bidang agen dan distributor. Dana tersebut akan digunakan oleh MN untuk belanja modal yang berkaitan dengan rencana ekspansi pusat distribusi, serta untuk modal kerja.

Sekitar 15 persen akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan ekspansi saluran distribusi dalam bentuk penambahan jumlah toko dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi pelatihan dan pengembangan.

Kemudian 7 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari hari. Dalam penawaran umum Perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk Nomura Singapore Limited, PT CLSA Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Joint Global Coordinators. Sementara PT CLSA Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Lead Domestic Underwriter

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.