Sukses

Top 3: Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis, 4 November 2021.

Liputan6.com, Jakarta -  Emiten properti mencatatkan kinerja yang moncer hingga kuartal III 2021. Hal ini sejalan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang bergerak dalam tren melandai. Di sisi lain, pemerintah juga telah memberikan berbagai stimulus untuk mengerek sektor properti agar tetap menggeliat.

Hingga September 2021, beberapa emiten properti telah melaporkan kinerja keuangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya antara lain PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan PT Sentul City Tbk (BKSL).

Dari sisi pendapatan emiten properti, BKSL mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni 959,15 persen atau menjadi Rp 2,62 triliun, dibandingkan posisi September 2020 sebesar Rp 257,54 miliar. Raihan itu berasal dari segmen utama real estat Rp 2,48 triliun, dan dari lainnya Rp 141,33 miliar.

Artikel pendapatan emiten properti moncer hingga kuartal III 2021, siapa paling cuan? Menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis (4/11/2021):

1.Pendapatan Emiten Properti Moncer hingga Kuartal III 2021, Siapa Paling Cuan?

Emiten properti mencatatkan kinerja yang moncer hingga kuartal III 2021. Hal ini sejalan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang bergerak dalam tren melandai. Di sisi lain, pemerintah juga telah memberikan berbagai stimulus untuk mengerek sektor properti agar tetap menggeliat.

Hingga September 2021, beberapa emiten properti telah melaporkan kinerja keuangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Di antaranya antara lain PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan PT Sentul City Tbk (BKSL).

Dari sisi pendapatan emiten properti, BKSL mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni 959,15 persen atau menjadi Rp 2,62 triliun, dibandingkan posisi September 2020 sebesar Rp 257,54 miliar. Raihan itu berasal dari segmen utama real estat Rp 2,48 triliun, dan dari lainnya Rp 141,33 miliar.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.39 Lessor Teken NDA dengan Garuda Indonesia, Bagaimana Perkembangannya?

Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyampaikan telah terdapat 39 lessor yang menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA). Lessor tersebut dapat mengakses rencana bisnis dan restrukturisasi Perseroan.

"Saat ini Perseroan dalam tahap finalisasi rencana restrukturisasi dengan para konsultan yang telah ditunjuk oleh Perseroan,” ungkap VP Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia, Mitra Piranti dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 11 Maret 2021.

Sejalan dengan finalisasi rencana restrukturisasi tersebut, Garuda Indonesia juga akan meminta proposal dari para lessor yang selanjutnya akan dijadikan pertimbangan bagi Perseroan dalam memfinalkan proses restrukturisasi.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Tunggu Persetujuan Bappebti, ICDX Bakal Luncurkan Bursa Aset Kripto di Indonesia

Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (Indonesia Commodity and Derivatives Exchange/ICDX) berencana meluncurkan bursa untuk akomodasi perdagangan aset kripto. 

Business Development Manager ICDX, Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Saat ini kita sedang mengajukan produk-produk yang berbasis mata uang digital. Tapi saat ini kami belum mendapat persetujuan," kata dia dalam diskusi virtual, Rabu, 3 November 2021.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.