Sukses

Wall Street Melejit, Investor Optimistis Kesepakatan Plafon Utang AS

Wall street kembali berbalik arah menghijau dipicu investor optimistis terhadap kesepakatan plafon utang dan membeli saham teknologi.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 6 Oktober 2021 waktu setempat.

Wall street kembali berbalik arah menghijau dipicu investor optimistis terhadap kesepakatan plafon utang dan membeli saham teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 102,32 poin menjadi 34.316,99. Indeks S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 4.363,55 setelah turun 1,27 persen pada sesi terendahnya. Indeks Nasdaq bertambah 0,5 persen menjadi 14.501,91 setelah melemah 1,2 persen.

Saham berbalik arah di tengah berita pemimpin minoritas senat Mitch McConnell menuturkan pada pertemuan tertutup Partai Republik akan menawarkan perpanjangan plafon utang jangka pendek.

Itu akan membantu meringkatkan beberapa tekanan pada Kongres untuk menghindari gagal bayar atau default utang AS yang diperkirakan jatuh tempo pada 18 Oktober 2021.

"Untuk melindungi rakyat Amerika Serikat dari krisis jangka pendek yang diciptakan Demokrat, kami juga akan mengizinkan Demokrat menggunakan prosedur normal untuk meloloskan perpanjangan batas utang darurat dengan jumlah dolar AS tetap untuk menutupi tingkat pengeluaran saat ini hingga Desember,” tulis McConnell dalam unggahan di twitter, dilansir dari CNBC, Kamis (7/10/2021).

Investor membeli saham teknologi yang sudah alami koreksi. Saham Microsoft naik 1,5 persen, saham Amazon naik hampir 1,3 persen dan Nvidia naik 1,2 persen. Saham Alfabet naik 1,1 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Volatilitas Berlanjut

Sementara itu, sejumlah saham terkait dengan pembukaan kembali ekonomi cenderung melemah. Saham American Airlines dan JetBlue masing-masing turun 4,3 persen dan hampir 2,7 persen, menyusul penurunan peringkat oleh Goldman Sachs. Goldman Sachs menyebutkan harga bahan bakar lebih tinggi dan permintaan jangka pendek lebih lambat.

Volatilitas kembali berlanjut pada perdagangan Rabu pekan ini di tengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, pembukaan kembali ekonomi dan batas utang. Sejauh ini dalam tiga sesi perdagangan pada Oktober 2021, indeks Dow Jones telah naik 483 poin.

“Oktober benar-benar sesuai reputasinya sebagai paling bergejolak sepanjang tahun. Kami berharap pasar roller-coaster pada Oktober bertahan sedikit lebih lama,” ujar Ryan Detrick dari LPL Financial.

3 dari 3 halaman

Menanti Rilis Data Tenaga Kerja

Kenaikan harga energi dan suku bunga baru-baru ini meningkatkan kekhawatiran tentang biaya lebih tinggi bagi konsumen dan perusahaan. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mendatar di posisi 1,52 persen setelah melampaui 1,56 persen pekan lalu.

Harga minyak mencapai level tertinggi sejak 2014 pada pekan ini dengan minyak mentah WTI hampir mencapai USD 80 per barel.

Laporan ADP pada September menunjukkan perusahaan swasta merekrut lebih cepat dari yang diharapkan pada bulan lalu meskipun ada kekhawatiran tentang varian delta. Pekerjaan swasta naik 568.000 untuk bulan ini, lebih baik dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones sebesar 425.000.

Pada rilis Rabu awalnya mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi, membuat investor khawatir tentang suku bunga, inflasi, dan seberapa cepat the Federal Reserve akan mulai hapus stimulus kebijakan.

Laporan itu dapat mengatur irama jelang laporan nonfarm payrolls dari Departemen Tenaga Kerja yang rilis pada Jumat pekan ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.