Sukses

Wika Gedung Bidik Laba Bersih Rp 232 Miliar hingga Akhir 2021

Laba bersih Wika Gedung naik 4,66 persen dibanding periode sama pada 2020 sebesar Rp 96,72 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) menargetkan pendapatan bersih hingga akhir tahun sebesar Rp 2,8 triliun. Dari angka tersebut, Perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 232 miliar.

"Target revenue, kami masih yakin bisa mencapai Rp 2,8 triliun yang non-joint operation. Lalu di bawah, kami masih bisa optimistis mencapai Rp 232 miliar," kata Direktur Wika Gedung Syailendra Ogan dalam press conference public expose live, Jumat (10/9/2021).

Hingga paruh pertama tahun ini, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 101,22 miliar. Laba bersih Wika Gedung naik 4,66 persen dibanding periode sama pada 2020 sebesar Rp 96,72 miliar.

Selain target pendapatan, Perseroan juga menargetkan kontrak baru hingga akhir tahun mencapai Rp 4,2 triliun. Hingga Agustus 2021, Perseroan telah membukukan nilai kontrak baru senilai Rp 1,6 triliun. Realisasi tersebut setara dengan 38,01 persen dari target.

Kontrak baru yang dikerjakan tersebut, antara lain; proyek Apartemen Kyo Society Surabaya, Rumah Dinas TNI AD (JO), rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana umum pasca gempa Mamuju. Juga beberapa rumah sakit seperti RSD COVID-19 Malang, RSD Asrama Haji, RSD Tanjung Duren, RSDC Covid 7 Titik di Jawa Barat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Garap Proyek Modular

Wika Gedung juga menggarap proyek Modular di antaranya SHE Facility Project Unjani, Display Proyek Batang, Ruang Meeting Unjani, Proyek Belawan, Office Keet Jembatan Kretek Yogya, Office Keet Smelter CNI Kolaka, Ancol Sentiong, Wilton Citeureup.

Hingga semester I 2021, Perseroan telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 3,9 miliar dari total belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 301 miliar. Alokasinya, sebagian besar arai 87 persen atau Rp 260,5 juta untuk capital employed. Sedangkan sisanya 13 persen atau Rp 40,6 juta untuk investasi pada aset.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.