Sukses

Bursa Asia Melambung, Investor Cermati Saham Teknologi China

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Jumat, 10 September 2021. Investor menanti pembukaan pasar di Hong Kong.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat pagi (10/9/2021) seiring investor menanti pembukaan pasar saham di Hong Kong untuk melihat reaksi di sektor yang terkena regulasi seperti video game dan pendidikan swasta.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,3 persen. Indeks Topix melambung 0,38 persen. Indeks Korea Selatan Kospi menguat 0,33 persen dan indeks Australia ASX 200 naik 0,44 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,1 persen.

Kekhawatiran regulasi di sektor energi seperti video game dan pendidikan swasta dapat terus membebani saham China di Hong Kong pada Jumat, 10 September 2021. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (10/9/2021).

South China Morning Post melaporkan, pemerintah China akan menangguhkan persetujuan untuk game online baru di negara tersebut membuat saham game merosot.

Namun, setelah pasar tutup, media mengoreksi laporan tersebut dengan mengatakan, regulator akan memperlambat proses persetujuan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Sementara itu, Bank Sentral Eropa mengumumkan perlambatan laju pembelian aset bersih di bawah program pembelian darurat pandemi COVID-19.

Pada perdagangan Wall Street, indeks Dow Jones turun 151,69 poin menjadi 34.879,38. Indeks S7P 500 melemah 0,46 persen menjadi 4.493,28. Indeks Nasdaq susut 0,25 persen menjadi 15.248,25.

Indeks dolar AS berada di posisi 92,52 setelah sempat berada di posisi 92,7. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,75 per dolar AS. Harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Brent berjangka turun menjadi USD 71,39 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,15 persen menjadi USD 68,04 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.