Sukses

Wall Street Kompak Melemah, Indeks S&P 500 Akhiri Penguatan dalam 7 Bulan

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 39,11 poin atau 0,11 persen menjadi 35.360,73.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Selasa, 31 Agustus 2021. Indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 39,11 poin atau 0,11 persen menjadi 35.360,73. Indeks S&P 500 susut 0,13 persen menjadi 4.522. Indeks Nasdaq turun 0,04 persen menjadi 15.259,24.

Pada perdagangan Selasa, 31 Agustus 2021, rata-rata indeks saham acuan membukukan kenaikan solid. Indeks S&P 500 naik 2,9 persen pada Agustus 2021. Sementara itu, indeks Nasdaq tumbuh sekitar 3 persen  Indeks Dow Jones menguat 1,2 persen.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikan beruntun terpanjang dalam 10 bulan berturut-turut yang berakhir pada Desember 2017. Agustus juga merupakan bulan positif ke-9 dalam 10 tahun terakhir. Indeks mencatat rekor penutupan ke-53 pada 2021. Pelaku pasar di wall street percaya lebih banyak penguatan ke depan.

“Kami percaya momentum menuju pembukaan kembali dan pemulihan masih utuh dan ada kenaikan lebih lanjut untuk saham,” ujar Chief Investment Officer Global Wealth Management UBS, Mark Haefele, dilansir dari CNBC, Rabu (1/9/2021).

Ia menambahkan, indeks S&P 500 juga didukung pertumbuhan pendapatan yang kuat. “Dengan meluasnya pemulihan ekonomi, kami memperkirakan sektor siklus termasuk energi dan keuangan untuk memimpin,” ujar dia.

Haefele melihat indeks S&P 500 bakal naik 1,6 persen menjadi 4.600 pada akhir tahun, dan kemudian naik menjadi 5.000 pada akhir 2022. Pergerakan kuat untuk indeks S&P 500 telah terjadi bahkan ketika varian delta COVID-19 telah menimbulkan kekhawatiran tentang jalur pemulihan ekonomi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gerak Sejumlah Saham di Wall Street

Pada Selasa, 31 Agustus 2021, perusahaan induk Google Alphabet menunda kembalinya secara sukarela ke kantor hingga Januari dan pertengahan Oktober.

“Agustus terbukti menjadi bulan yang tidak terlalu berbeda dengan setiap bulan lainnya tahun ini kecuali Januari, saham menguat,” ujar Chris Hussey dari Goldman Sachs.

Ia menuturkan, keuntungan minus tiga persen hanya sekitar rata-rata untuk pasar yang telah naik 20 persen year to date (ytd). Akan tetapi, pergerakan lebih tinggi dalam saham pada bulan lalu terjadi di tengah beberapa tren yang menarik secara tradisional tidak memberikan latar belakang yang baik untuk aset berisiko.

10 dari 11 sektor saham menguat pada Agustus 2021 dipimpin oleh sektor saham keuangan dengan kenaikan lima persen. Seluruh sektor saham positif pada 2021.

Saham Nike turun hampir dua persen. Saham material termasuk Nucor dan perusahaan kimia Dow juga mengalami kesulitan pada perdagangan Selasa pekan ini.

Saham Zoom merosot sekitar 16 persen pada Selasa, 31 Agustus 2021 setelah perusahaan perangkat lunak konferensi video menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang melambat pada kuartal II 2021, membebani Nasdaq.

Saham Apple juga merosot tetapi saham Amazon naik satu persen untuk membantu mengimbangi kerugian tersebut.

Saham Wells Fargo turun lebih dari lima persen dalam perdagangan Selasa sore setelah Bloomberg melaporkan bank tersebut hadapi sanksi lebih lanjut. Hal ini lantara regulator kecewa dengan laju kemajuan memberikan kompensasi kepada korban skandal Wells Fargo sebelumnya. Wells Fargo menolak berkomentar kepada CNBC.

3 dari 3 halaman

Indeks S&P 500 Naik 20 Persen

Indeks S&P 500 telah naik 20 persen sepanjang 2021. Indeks acuan tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat sejak pandemi COVID-19 melanda dan sentuh posisi terendah pada Maret 2020.

Di sisi lain, pendapatan perusahaan Stellar telah memberikan dukungan valuasi dan dan harga saham di posisi rendah untuk bergerak lebih tinggi. Dengan musim pelaporan kuartal II 2021, indeks S&P 500 berada di jalur untuk mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan 95,4 persen yang akan alami peningkatan terbesar sejak kuartal IV 2009.

“Kami percaya kami masih berada di babak awal siklus dan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan yang kuat serta berada di tingkat lebih rendah hingga 2022 akan mendukung harga saham yang lebih tinggi dan mempertahankan pasar saham untuk menguat,” ujar ahli strategi Wells Fargo.

Investor pun sedang menunggu laporan pekerjaan utama pada Jumat pekan ini menjelang akhir pekan Hari Buruh. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan 750.000 pekerjaan yang diciptakan pada Agustus dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.