Sukses

IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Investor Asing Borong Saham BBCA hingga TBIG

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di zona hijau kemudian berbalik arah ke zona merah pada awal sesi perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada awal perdagangan Rabu (18/8/2021). Sempat berada di zona hijau, IHSG berbalik arah ke zona merah dan investor asing melakukan pembelian kembali saham.

Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,36 persen ke posisi 6.109,56. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,19 persen ke posisi 6.099. Indeks LQ45 naik 0,92 persen ke posisi 860. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Pada pukul 09.19 WIB, IHSG melemah 0,12 persen ke posisi 6.080.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.123,52 dan terendah 6.077,75. Sebanyak 251 saham melemah sehingga menekan IHSG. 167 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 263.119 kali dengan volume perdagangan lima miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 460,63 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.365.

Sebagian besar sektor saham melemah dan menguat. Sektor saham IDXtechno melemah 4,98 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti IDXenergy susut 1,31 persen dan IDXtransportasi tergelincir 1,43 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NASA naik 34,83 persen

-Saham REAL naik 34,33 persen

-Saham DIGI naik 24,84 persen

-Saham BIKA naik 22,70 persen

-Saham SIPD naik 20,48 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SOFA turun 9,87 persen

-Saham IPAC turun 7,69 persen

-Saham DCII turun 7 persen

-Saham JAST turun 6,99 persen

-Saham BNBA turun 6,99 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 241,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 53,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 39,1 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 53,4 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 17,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham ITMG senilai Rp 9,7 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 4,3 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 3,7 miliar

-Saham HMSP senilai Rp 3,7 miliar

-Saham MDKA senilai Rp 3,2 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hong Kong Hang Seng naik 0,59 persen, indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,59 persen, indeks Jepang Nikkei mendaki 0,55 persen, indeks Shanghai menguat  0,53 persen dan indeks Singapura bertambah 1,24 persen. Sementara itu, indeks Taiwan melemah 1,34 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia, indeks S&P 500 turun karena Facebook, Amazon, Apple, dan Alphabet ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 17 Agustus 2021.

Dari data ekonomi, penjualan ritel turun 0,3 persen pada Juli 2021 dari periode Juni 2021 naik 0,7 persen. Tidak termasuk mobil, penjualan ritel turun 0,4 persen dari harapan 0,2 persen. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan AS keluar dari Afganistan.

IHSG turun 0,7 persen pada perdagangan Senin, 16 Agustus 2021 seiring sektor saham teknologi melemah 5,4 persen. Namun, investor asing beli saham di pasar saham Indonesia sebesar Rp 555 miliar.

Presiden Jokowi mengumumkan rancangan APBN 2022 yang konservatif ke DPR. Pemulihan ekonomi dan reformasi structural menjadi tema APBN. Pengeluaran pemerintah Rp 2.708 triliun sedangkan pendapatan Rp 1.840 triliun. Ini berarti defisit anggaran 4,85 persen terhadap produk domestic bruto (PDB). Sejalan dengan target untuk menurunkan defisit anggaran menjadi 3 persen pada 2023. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai kisaran 5-5,5 persen lebih tinggi dari target 2021 sebesar 3,7 persen-4,5 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.