Sukses

TUGU Kantongi Laba Rp 271 Miliar pada 2020

pelemahan ekonomi dan bisnis secara global akibat pandemi COVID-19 berdampak terhadap kinerja PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU)

Liputan6.com, Jakarta - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatat laba tahun berjalan sebesar Rp 271 miliar pada 2020. Pencapaian ini turun 41,15 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 505 miliar. 

Direktur Pemasaran Asuransi Minyak dan Gas Bumi Tugu Insurance, Budi P Amir menyampaikan, penurunan laba tersebut sebagai dampak dari pelemahan ekonomi dan bisnis secara global akibat pandemi COVID-19 yang berlangsung hampir sepanjang 2020.

"Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pandemi COVID-19, pelemahan ekonomi, bencana banjir di awal tahun, penurunan ICP (Indonesia Crude Price), penurunan harga properti serta pelemahan pasar saham menjadi kontributor utama terjadinya penurunan laba Tugu Insurance,” kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (7/5/2021).

Selain itu, total pendapatan konsolidasian Tugu insurance menurun sebesar 14,88 persen menjadi Rp 2,46 triliun dari Rp 2,89 triliun pada 2019.

Total beban konsolidasian pada 2020 turun sebesar 6,21 persen, menjadi Rp 2,12 triliun seiring dengan efektivitas dan efisiensi proses yang dilakukan.

Sementara laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian juga turun menjadi Rp 149 per saham dari tahun sebelumnya sebesar Rp 258 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aset Perseroan

Dilihat dari posisi keuangan saat ini, total aset Tugu Insurance adalah sebesar Rp 19,46 triliun, turun dibandingkan 2019 sebesar Rp 20,73 triliun.

Khususnya dari aset reasuransi sejalan dengan penyelesaian beberapa klaim besar pada 2020. Hal itu juga tercermin dalam penurunan liabilitas yang turun dari Rp 12,46 triliun menjadi  Rp 11,00 triliun.  Sementara untuk total ekuitas mengalami kenaikan menjadi Rp 8,46 triliun dibandingkan 2019 sebesar Rp 8,27 triliun. 

Saat ini Tugu Insurance memiliki rasio solvabilitas sebesar 427,68 persen, turun sedikit dari 434,31 persen pada 2019. Namun demikian, nilai ini masih jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan Institusi Keuangan Non-Bank (OJK-IKNB) sebesar 120 persen.

Sejak terjadinya pandemi, Tugu Insurance terus melakukan peningkatan dalam proses bisnisnya. Terutama dengan melakukan implementasi teknologi untuk memastikan agar produk dan layanan yang diberikan bisa tetap terjaga dan tidak terjadi penurunan kualitas. 

“Kami percaya nilai ini akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan baik individu maupun korporat di masa yang akan datang dalam memilih produk asuransi,” imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.