Sukses

Top 3: Pendapatan Ramayana Merosot 46,41 persen pada Kuartal I 2021

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin, 3 Mei 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatat pendapatan turun dan rugi selama tiga bulan pertama 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 2 Mei 2021, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan pendapatan Rp 490,94 miliar pada kuartal I 2021. Realisasi pendapatan tersebut merosot 46,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 916,13 miliar.

Kontribusi pendapatan perseroan dari penjualan barang beli putus turun 48,20 persen dari Rp 768,26 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 397,89 miliar pada kuartal I 2021. Komisi penjualan konsinyasi turun 89,84 persen menjadi Rp 93,04 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 147,87 miliar.

Artikel pendapatan Ramayana merosot 46,41 persen menyita perhatian pembaca di saham pada Minggu, 2 Mei 2021. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Senin, (3/5/2021):

1.Pendapatan Ramayana Merosot 46,41 persen pada Kuartal I 2021

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatat pendapatan turun dan rugi selama tiga bulan pertama 2021.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 2 Mei 2021, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membukukan pendapatan Rp 490,94 miliar pada kuartal I 2021. Realisasi pendapatan tersebut merosot 46,41 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 916,13 miliar.

Kontribusi pendapatan perseroan dari penjualan barang beli putus turun 48,20 persen dari Rp 768,26 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 397,89 miliar pada kuartal I 2021. Komisi penjualan konsinyasi turun 89,84 persen menjadi Rp 93,04 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 147,87 miliar.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Perusahaan Milik Miliarder Warren Buffett Raup Laba Bersih Rp 169,08 Triliun

Perusahaan investasi Warren Buffett, Berskhire Hathaway kembali mencatat laba bersih pada kuartal I 2021. Perusahaan Warren Buffett ini melaporkan kerugian hampir USD 50 miliar pada kuartal I 2020 karena pandemi COVID-19.

Berkshire Hatway mencatat laba bersih USD 11,7 miliar atau sekitar Rp 169,08 triliun (asumsi kurs Rp 14.452 per dolar Amerika Serikat) dan laba operasi USD 7 miliar atau sekitar Rp 101,16 triliun.

Dalam dokumen yang disampaikan ke the Securities and Exchange Commission atau otoritas bursa, Berkshire Hathaway mengatakan, pendapatan di sektor manufaktur, jasa dan bisnis ritel mengalami pemulihan yang signifikan selama beberapa bulan terakhir seiring ekonomi kembali dibuka.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Harga Bitcoin Naik 6 Persen, Ethereum Kembali Sentuh Posisi Tertinggi

 Harga bitcoin melanjutkan penguatan pada perdagangan Sabtu, 1 Mei 2021 waktu setempat. Harga bitcoin naik sekitar enam persen hingga mendekati USD 58.000 atau sekitar Rp 838,44 juta (asumsi kurs Rp 14.455 per dolar AS).

Akan tetapi, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu dibayangi Ethereum. Ethereum atau ether mencatat rekor baru di atas USD 2.900 atau sekitar Rp 41.922.202. Harga Ethereum melonjak signifikan sepanjang 2021.

Lonjakan harga Ethereum capai 290 persen. Demikian juga bitcoin yang naik signifikan. Demikian dilansir dari CNN, Minggu, 2 Mei 2021.

Nilai valuasi Ethereum kini mencapai USD 333 miliar atau sekitar Rp 4.813 triliun, berdasarkan CoinMarketCap. Sedangkan kapitalisasi pasar bitcoin dekati USD 1,1 triliun.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.