Sukses

Morgan Stanley Kehilangan Rp 13,29 Triliun Gara-Gara Archegos

Morgan Stanley melaporkan biaya terkait kerugian Archegos pada kuartal I 2021 mencapai USD 911 juta atau sekitar Rp 13,29 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Bank investasi Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley mengakui jatuhnya hedge fund Archegos Capital Management berdampak terhadap perseroan dan menelan biaya hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,59 triliun (asumsi kurs Rp 14.596 per dolar AS).

Morgan Stanley melaporkan biaya terkait kerugian Archegos pada kuartal I 2021 mencapai USD 911 juta atau sekitar Rp 13,29 triliun.

Meski demikian, Morgan Stanley masih mampu cetak laba baik 150 persen berkat transaksi kesepakatan. Laba bersih Morgan Stanley naik dari USD 1,59 miliar pada 2020 menjadi USD 3,98 miliar.

Pendapatan bersih melonjak menjadi USD 15,67 miliar seiring perseroan menerima lebih banyak dari biaya merger, akuisisi dan pencatatan saham. Demikian mengutip laman BBC, ditulis Senin (19/4/2021).

Lalu apa yang terjadi di Archegos?

Hedge fund menghasilkan uang dengan membeli dan menjual saham Archegos Capital Management diperkirakan melakukan beberapa investasi besar di perusahaan tertentu yang mulai bersama.

Pendukungnya seperti bank kemudian bersikeras untuk menggumpulkan dana terburu-buru sehingga dikenal margin call. Hal ini juga mendorong penjualan saham yang luar biasa besar.

Margin call ini terjadi ketika bank meminta klien untuk menaruh lebih banyak dana jika perdagangan yang sebagian didanai pinjaman turun tajam.

Jika mereka belum mampu melakukan itu, pemberi pinjaman akan menjual sahamnya untuk mencoba mendapatkan kembali utang ke bank.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Pada akhir Maret 2021, Archegos berutang kepada Morgan Stanley USD 644 juta atau sekitar Rp 9,39 triliun. Sementara bank investasi kehilangan USD 267 juta lagi dengan menjual saham yang terkait perdagangannya dengan hedge fund.

"Kami melikuidasi beberapa posisi saham tunggal yang sangat besar melalui serangkaian blok penjualan yang puncaknya 28 Maret,” ujar CEO Morgan Stanley James Gorman dilansir dari CNBC.

Ia menambahkan, pihaknya membuat keputusan untuk menghilangan risiko jangka panjang dan pendek yang tersia.

"Kami memutuskan kami akan keluar dari risiko secepat mungkin dan karena itu timbul kerugian tambahan USD 267 juta. Saya anggap  keputusan itu perlu dan uang dibelanjakan dengan baik,” kata dia.

CFO Jon Fruzan menuturkan, Morgan Stanley mungkin telah disesatkan oleh Archegos. Hal ini seiring bank menjamin Archegos berdasarkan fakta yang ternyata tidak benar.

Perwakilan Archegos tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.

Sebagian kerugian Archegos didorong oleh fakta Morgan Stanley menjadi penjamin emisi saham ViaCom CBS pada pekan sebelumnya.

Saat ditanya mengenai pendekatan perseroan terhadap manajemen risiko dalam bisnis broker, Gorman mengatakan, kondisi perseroan dan hedge fund berbeda.

"Saya pikir kita pasti akan melihat dengan seksama pada tipe hubungan family office dengan mereka sangat konsentrasi dan Anda memiliki banyak broker. Keterbukaan, dan kurangnya pengungkapan yang berkaitan dengan institusi tersebut hanya berbeda dari hedge fund. Itu adalah sesuatu yang saya yakin SEC akan melihatnya dan itu mungkin bagus untuk seluruh industri," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.