Sukses

Jika Gojek-Tokopedia IPO, Siapa yang Diuntungkan?

Sejak awal 2021, kabar unicorn Indonesia Tokopedia dan Gojek merger berhembus. Hal ini sebagai langkah awal menuju IPO.

Liputan6.com, Jakarta - Unicorn Indonesia Gojek-Tokopedia jika menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) akan menarik untuk pasar saham Indonesia. Hal itu dapat menarik investor milenial, dan sisi lain memberikan keuntungan bagi investor yang eksisting.

Sejak awal 2021, kabar unicorn Indonesia Tokopedia dan Gojek merger berhembus. Kabar terbaru, kedua perusahaan telah teken conditional sales and purchase agreement (CSPA).

Langkah ini mendekati kesepakatan merger dua unicorn perusahaan rintisan atau startup Indonesia tersebut. Hal itu seperti dilaporkan D-Insights yang dikutip dari laman Deal Street Asia, dikutip Sabtu, 13 Maret 2021.

Ekonom Indef Nailul Huda menilai, upaya merger menjadi salah satu strategi untuk menghimpunan pendanaan. Hal ini agar Tokopedia dan Gojek bisa bersaing dengan Grab dan Shopee. Apalagi saat ini Shopee, menurut Huda semakin ekspansif dengan merambah bisnis antar makanan.

"Gojek dan Tokopedia merupakan unicorn asli Indonesia yang sejatinya menguasai pasar domestik. Namun, tampaknya mereka berdua terusik dengan Shopee dan Grab. Shopee sekarang menjadi nomor 1 di Indonesia. Bahkan Shopee ingin masuk ke bisnis antar makanan. Bisa mengusik Gojek sebagai salah satu pemain besar di bisnis antar makanan,” ujar Huda saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat, Sabtu (13/3/2021).

Ia menambahkan, Gojek dan Tokopedia membutuhkan pendanaan untuk bersaing, salah satunya melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Huda mengatakan, untuk meningkatkan valuasi masing-masing perusahaan, merger dapat menjadi jalan keluar.

“Ketika merger nilai valuasi perusahaan hasil merger bisa mencapai lebih dari dua kali lipat dari nilai sekarang. Potensi pendanaan akan semakin besar. Dengan pendanaan yang mencukupi, persaingan dengan Shopee akan semakin sengit,” ujar dia.

Ia menambahkan, jika Tokopedia dan Gojek merer maka ekonomi digital akan lebih efisien dengan persaingan antara perusahaan merger Gojek-Tokpedia dengan Shopee. “Terlebih Grabh juga tengah “kedatangan” investor dan berencana IPO di Amerika Serikat,” ujar dia.

Huda menuturkan, dengan IPO, baik Tokopedia dan Gojek bakal diuntungkan dengan mendapatkan pendanaan dari pasar saham. Sedangkan untuk pasar saham Indonesia dapat menarik generasi milenial.

“Terutama bagi kalangan milenial akan ada saham perusahaan digital pertama di Indonesia.

Akan tetapi, ia memprediksi, kalau entitas gabungan Tokopedia dan Gojek IPO maka dapat semarak pada awal perdagangan saham. “Saya prediksi akan hype di awal sama kasus seperti Lyft atau pun lainnya,” ujar dia.

Selain itu, investor yang menanamkan investasi baik di Gojek dan Tokopedia, menurut Huda akan untung. Sebelumnya PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sudah menanamkan investasi di Gojek.

ASII tanamkan investasi pendanaan seri F sekitar USD 100 juta pada 30 Oktober 2018 dan Telkom melalui anak usahanya sekitar USD 150 juta pada 17 November 2020.

"Mereka akan untung juga karena punya saham di Gojek. Bisa jadi nilai saham mereka naik. Namun saya rasa hanya di awal saja,”ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Tarik Dana Investor Asing

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, jika benar merger Tokopedia dan Gojek terealisasi akan positif untuk dua perusahaan. Hal ini mengingat Gojek dan Tokopedia akan saling mengisi. "Menciptakan entitas lebih kuat dan prestisius. Kombinasi unicorn dan decacorn,” ujar dia.

Ia menambahkan, jika merger Tokopedia dan Gojek terlaksana dapat membentuk entitas gabungan yang dapat menarik investor seiring berpotensi menciptakan kapitalisasi pasar saham yang besar.

 Hal tersebut juga dapat menarik dana investor asing meski ada potensi pencatatan saham di dua bursa efek baik di Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.”Bisa naikkan potensi capital inflow di pasar modal. Semestinya potensi dual listing, berpotensi lebih banyak tarik modal dari Asia,” kata dia.

Selain itu, Nafan memprediksi, entitas gabungan Tokopedia dan Gojek berpotensi masuk saham LQ45 mengingat animo dari investor yang baik.  “Dengan masuk saham LQ45 juga dapat menjadi pilihan investasi saham dan menjadi portofolio,” kata dia.

Selain itu, Nafan menilai, IPO Gojek-Tokopedia juga membuat pasar modal Indonesia menjadi semakin dinamis dan menarik. "Bagus untuk meningkatkan prestise,” kata dia.

Meski demikian, Nafan mendorong agar perusahaan juga tetap mencatatkan fundamental yang baik secara berkesinambungan, menjalankan tata kelola perusahaan yang baik sehingga dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang.

3 dari 3 halaman

Tanggapan Tokopedia soal Kabar Merger

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak membantah ada kabar merger. "Kami tidak dapat menanggapi spekulasi yang ada di pasar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com pada 9 Maret 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • PT Gojek Indonesia atau bisa juga disebut Gojek adalah sebuah layanan jasa berbasis aplikasi.
    PT Gojek Indonesia atau bisa juga disebut Gojek adalah sebuah layanan jasa berbasis aplikasi.

    GoJek

  • Tokopedia adalah salah satu perusahaan perdagangan elektronik di Indonesia.

    Tokopedia

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO