Sukses

CEO Grup Ant Simon Hu Mengundurkan Diri Setelah IPO yang Gagal

Keluarnya CEO Ant Simon Hu yang merupakan posisi tertinggi dalam manajemen pertama sejak rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) senilai USD 37 miliar yang gagal.

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) grup Ant Simon Hu tiba-tiba mengundurkan diri di tengah perombakan regulasi bisnis raksasa teknologi keuangan tersebut.

Keluarnya CEO Hu yang merupakan posisi tertinggi dalam manajemen pertama sejak rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) senilai USD 37 miliar atau sekitar Rp 532,29 triliun (asumsi kurs Rp 14.386 per dolar AS) yang gagal. Hu ditunjuk sebagai CEO grup afiliasi Alibaba Holding pada 2019 akan digantikan oleh  Executive Chairman Eric Jing.

Keluarnya Hu dari perusahaan terjadi karena Ant sedang mengerjakan rencana untuk beralih ke struktur perusahaan induk keuangan menyusul tekanan regulasi yang kuat untuk tunduk pada aturan dan persyaratan modal yang serupa dengan ada di bank.

Tekanan itu tiba-tiba membatalkan IPO Ant pada 2020 yang akan menjadi terbesar di dunia.

Namun, dalam pernyataan Ant, CEO Hu mengundurkan diri karena alasan pribadi. Pernyataan tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Setelah diskusi menyeluruh dewan, kami telah memutuskan untuk menghormati permintaan pribadi Simon dan mendukung dia sepenuhnya dalam misi barunya,” ujar Jing dalam memo internal, seperti dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (!3/3/2021).

Saham Alibaba yang terdaftar di bursa saham AS turun 3,9 persen pada perdagangan Jumat pagi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perubahan Manajemen

Kepergian Hu adalah perubahan manajemen besar pertama sejak IPO dibatalkan. Ia adalah salah satu eksekutif kunci yang bertanggung jawab untuk mengelola pencatatan saham di Hong Kong dan Shanghai.

Hu bergabung dengan Ant pada 2005 dan telah bekerja dalam berbagai peran di grup serta di Alibaba. Jing telah menjadi Executive Chairman sejak 2018 dan sebelumnya memegang berbagai posisi di perusahaan termasuk President dan Chief Operating Officer. Ia bergabung dengan Alibaba pada 2007.

Di sisi lain, struktur kepemilikan keuangan Ant akan membebani valuasinya. Hal ini karena perusahaan financial technology (fintech) tersebut dinilai sebagai perusahaan teknologi pada penggalangan dana sebelumnya. Biasanya valuasi jauh lebih tinggi pada perusahaan teknologi ketimbang perusahaan keuangan.

Perubahan manajemen juga terjadi beberapa hari setelah beberapa staf Ant mengungkapkan frustasi di media sosial karena tidak dapat menjual saham perusahaan yang dimiliki setelah regulator China tiba-tiba menghentikan IPO.

Menurut sumber, Jing memberi tahu karyawan Ant kalau perusahaan akan meninjau program insentif staf nya dan meluncurkan beberapa tindakan mulai April untuk membantu menyelesaikan masalah keuangannya.

Rencana pencatatan saham Ant pada November yang bisnisnya meliputi pinjaman konsumen dan distribusi produk asuransi akan membuat beberapa karyawan perusahaan menjadi miliarder. Meski Ma telah mengundurkan diri dari posisi perusahaan, ia tetap memiliki pengaruh signifikan atas Alibaba dan Ant, dan mempromosikannya secara global di acara bisnis dan politik.

3 dari 3 halaman

China Memperketat Pengawasan

Kerajaan bisnis Jack Ma telah berada di tengah-tengah tindakan keras menyusul pidato pada 24 Oktober yang mengecam sistem regulasi China. Regulator sejak itu memperketat pengawasan terhadap sektor teknologi China dengan Alibaba yang mendapat banyak tekanan.

Regulator mendorong penyelidikan anti-trust ke Alibaba pada Desember. Ma pun menghilang dari publik selama sekitar tiga bulan memicu spekulasi tentang keberadaannya. Ia muncul kembali pada Januari dalam penampilan video berdurasi 50 detik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.