Sukses

Lotte Chemical Titan Catat Pertumbuhan Volume Penjualan Saat Pandemi COVID-19

PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) menyatakan mencatat pertumbuhan volume produksi dan penjualan hingga September 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI), emiten plastik kemasan menyatakan pandemi COVID-19 yang terjadi tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perseroan.

Direktur PT Lotte Chemical Titan Tbk, Calvin Wiryapranata mengatakan, dampak pandemi COVID-19 memang tak bisa dihindari. Meski demikian, pandemi COVID-19 tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap industri petrokimia.

“Industri petrokimia, sisi operasional aktivitas produksi, penjualan, pengaruhnya tidak signifikan. Artinya kita masih bisa produksi normal,” ujar dia dalam paparan publik insidentil, ditulis Kamis, (7/1/2021).

Ia mengakui, permintaan sedikit terganggu pada awal pandemi COVID-19 sekitar Maret dan April 2020 terutama di domestik.  

Tercatat volume produksi perseroan 251.000 metrik ton (MT) hingga 30 September 2020 atau tumbuh 12 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 224.000 MT. Volume penjualan naik tujuh persen dari 241.000 MT hingga 30 September 2019 menjadi 259.000 MT hingga 30 September 2020.

"Volume produksi compare last year ada kenaikan. Demikian juga penjualan. Dari segi volume penjualan, demand terganggu pada awal pandemi sekitar Maret dan April 2020. Domestik terganggu karena orang panik,” ujar dia.

Meski demikian, kondisi mulai pulih dan permintaan produk plastik tetap ada. "Packaging dibutuhkan, demand produk plastik tetap ada, dan pada saat domestik sedang berbenah, market ekspor terbuka,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasar Ekspor

Calvin menambahkan, ketika domestik sedang berbenah, pasar ekspor terbuka seiring pemulihan ekonomi China. Perseroan pun mengembangkan ekspor untuk mengatasi permintaan domestik belum membaik. Namun, faktor harga juga menjadi perhatian karena tergantung permintaan dan bahan baku dari minyak.

"September ada peningkatan tujuh persen. Kita tahu petrokimia bisnis komoditas, harga ikuti market global. Apakah pandemi COVID-19 berpengaruh atau tidak, bisa iya dan tidak,” kata dia.

Hingga kuartal III 2020, perseroan mencatatkan laba bersih naik 300 persen menjadi USD 2,81 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 673.000. Kemudian, pendapatan turun 16 persen menjadi USD 225,68 juta pada kuartal III 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.