Sukses

Menanti Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Melemah Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2019).

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan hingga perdagangan saham hari ini.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menilai, momentum koreksi dan konsolidasi indeks merupakan kesempatan untuk melakukan aksi beli bagi para investor.

"Kami melihat bahwa koreksi minor yang terjadi untuk meredakan keadaan overbought dalam trend naik ini sehingga dapat digunakan sebagai kesempatan pembelian saham," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Adapun melihat hal ini pihaknya memproyeksikan IHSG berpotensi terkoreksi dalam rentang 6.320-6.470.

Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper berpendapat IHSG berpeluang tertekan menjelang keputusan penetapan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).

"Pergerakan akan cenderung terbatas karena investor akan lebih bersikap wait and see menunggu keputusan suku bunga BI. Kemungkinan melemah terbatas di 6.385-6.424," terangnya.

Sebab itu, hari ini pihaknya menganjurkan investor untuk memburu saham PT Wijaya Karya Bangunan Tbk (WEGE), PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), dan saham PT Astra International Tbk (ASII).

Kemudian Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (15/7/2019). Sebagian besar sektor saham mengalami pelamahan.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG ditutup ke posisi 6.401,88, melemah 16,35 poin atau 0,25 persen. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,25 persen ke posisi 1.025,52.

Sebanyak 236 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan itu 158 saham menguat dan 156 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 506.242 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 55,77 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.935.

Dari 10 sektor saham, tujuh diantaranya melemah di mana pelemahan tertinggi dipimpin oleh sektor industri dasar 0,91 persen. Disusul sektor infrastruktur 0,69 persen dan sektor keuangan sebesar 0,41 persen.

Sedangkan sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang menguat 0,64 persen, sektor aneka industri 0,18 persen dan sektor barang konsumsi 0,07 persen.

Saham-saham yang menekan IHSG ke zona merah dengan pelamahan tertinggi yaitu POSA yang turun 24,7 persen ke Rp 322 per saham, SSTM turun 23,81 persen ke Rp 400 per saham dan CSAP turun 12,6 persen ke Rp 520 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain BLUE yang menguat 24,8 persen ke Rp 780 per saham, TRIO naik 24,56 persen ke Rp 426 per saham dan ENVY naik 20,34 persen ke Rp 1065 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG