Sukses

Waskita Karya Kelola Kontrak Rp 65 Triliun

PT Waskita Karya Tbk menargetkan tambahan modal dari pemerintah sekitar Rp 3,5 triliun dan masyarakat sekitar Rp 1,8 triliun pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) diperkirakan mengelola kontrak sekitar Rp 65,25 triliun pada 2015. Kontrak itu disumbangkan dari proyek infrastruktur yang sedang digenjot pemerintah dan swasta.

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk, Anton Nugroho menuturkan, pihaknya akan mengerjakan proyek-proyek konvensional sekitar Rp 20,84 triliun, proyek investasi jalan tol dan transmisi sekitar Rp 25,6 triliun, dan sisanya kontra carry over sebesar Rp 18,8 triliun.

"Jadi total kontrak yang dikelola PT Waskita Karya Tbk mencapai Rp 65,25 triliun," ujar Anton, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/1/2015).

Ia mengatakan, komposisi proyek yang dikerjakan akan didominasikan dari proyek pemerintah sebesar 40 persen, tol, investasi dan BUMN sekitar 40 persen, dan sisanya swasta sekitar 20 persen.

Anton mengharapkan, perseroan dapat penyertaan modal negara (PMN) untuk mendapat proyek investasi tol dan tranmisi. "Kami berharap tambahan modal berupa PMN sebesar Rp 3,5 triliun dan Rp 1,8 triliun dari masyarakat," kata Anton.

Untuk mendapatkan tambahan dana dari masyarakat itu, Anton mengungkapkan, perseroan akan menawarkan saham terbatas/rights issue pada kuartal II 2015. Menurut Anton, rencana rights issue Waskita Karya itu masih dikaji, dan sekarang dalam kajian di Direktorat Jenderal Keuangan dan Kekayaan Negara. "Bulan ini kami akan usulkan ke Dewan. Kuartal II diharapkan bisa terlaksana," kata Anton.

Terkait realisasi kinerja 2014, Anton menuturkan, perseroan telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 22 triliun dari target 2014 sebesar Rp 18 triliun. Proyek besar yang dikerjakan antara lain bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar Rp 700 miliar, bendungan Sinarmas di Padang sekitar Rp 147 miliar.

Lalu ada proyek apartemen di Surabaya sekitar Rp 1,4 triliun, dan proyek apartemen lainnya yaitu proyek apartemen Dharmo sekitar Rp 700 miliar. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.