Sukses

Mencicipi Rendang Kering Usus Sapi Kurban Khas Gorontalo

Salah satu varian unik dari rendang yang patut dicoba adalah rendang kering usus sapi kurban khas Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Bagi orang Indonesia, mungkin tidak asing lagi soal masakan rendang. Olahan daging yang sudah mendunia ini, memang kerap menjadi menu favorit.

Apalagi ketika hari raya Idul Adha tiba, menu rendang daging kurban menjadi olahan yang tidak pernah terlewatkan. Tak heran, jika olahan yang satu ini menjadi santapan enak saat berkumpul bersama keluarga.

Salah satu varian unik dari rendang yang patut dicoba adalah rendang kering usus sapi kurban khas Gorontalo. Makanan ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang lezat, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan tradisi yang kaya.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang keunikan rendang yang satu ini. Biasanya olahan rendang ini muncul saat perayaan hari Idul Adha di Gorontalo.

Menurut warga lokal di Gorontalo, olahan makanan usus sapi dalam masakan ini mencerminkan sikap masyarakat Gorontalo yang tidak suka membuang bagian apa pun dari hewan kurban.

"Kalau di Gorontalo, semua dagingnya diambil, termasuk usus. Meskipun sebagian orang, bagian itu dibuang dengan alasan tempat kotoran," kata Jakaria S saat melakukan penyembelihan hewan kurban.

Selain itu kata dia, tidak dibuangnya usus sapi kurban sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas rezeki yang diberikan. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun, sehingga rendang kering usus sapi kurban menjadi salah satu warisan kuliner yang berharga.

"Kami bersyukur sudah diberikan rezeki di Idul Adha. Maka, namanya bagian daging yang masih bisa dikonsumsi tidak dibuang," katanya.

Meski begitu kata Jakaria, untuk membersihkan seluruh bagian usus sapi tidaklah mudah. Sebab, masih membutuhkan beberapa proses agar bau dan warna usus berubah menjadi putih.

Untuk membersihkan usus sapi, dibutuhkan teknik dan bahan khusus. Di antaranya jeruk, kapur, hingga daun salam sebanyak mungkin.

Usus sapi yang telah dipisahkan dari kotoran, dicuci menggunakan air hingga bersih. Setelahnya, bagian usus yang sudah bersih ditaburi kapur dan diamkan selama 30 menit.

"Kapur itu fungsinya sebagai pembersih dan melunakan tekstur bagian usus yang keras," katanya.

Setelah didiamkan selama 30 menit, usus kemudian kembali dicuci hingga bersih. Setelah dicuci, usus itu kemudian direbus menggunakan campuran daun salam dan perasan jeruk.

"Daun salam dan perasan jeruk akan menghilangkan bau tidak sedap. Perebusan diperkirakan selama 45 menit," katanya.

Setelah dilakukan perebusan, usus sapi tersebut sudah bisa dilanjutkan ke pengolahan. Biasanya orang Gorontalo mengubah daging ini menjadi olahan rendang kering dengan rempah seperti rendang pada umunya yang dimasak hingga kering.