Sukses

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi Meninggal Dunia, Berikut Profilnya

Sastrawan Yudhistira ANM Massardi dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (2/4/2023) malam.

Liputan6.com, Bandung - Sastrawan Yudhistira ANM Massardi dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (2/4/2024) pada pukul 21.12 WIB. Kabar duka tersebut dibagikan langsung oleh anak Yudhistira, Kafka Massardi di media sosial Instagramnya.

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah wafat ayah kami Yudhistira Mulyana bin Massardi Selasa 2 April 2024,” tulisnya.

Pada kesempatan yang sama Kafka Massardi mengungkapkan bahwa ayahnya meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Bekasi. Selain dikonfirmasi oleh sang anak kabar duka tersebut juga turut dikonfirmasi oleh saudara kembar Yudhistira, Noorca Massardi.

Sosok Yudhistira Massardi dikenal sebagai sastrawan Indonesia yang memiliki banyak jenis karya sastra mulai dari novel, cerpen, puisi, hingga naskah sinetron. Almarhum meninggal dunia di usia 70 tahun dan akan dimakamkan di pemakaman Bantargebang, Kota Bekasi.

Almarhum Yudhistira Massardi mempunyai tiga orang anak dari pernikahannya bersama Siska Massardi. Anak-anaknya tersebut di antaranya Iga Massardi, Matatiya Taya, dan Kafka Dikara.

Putra Yudhistira Massardi, Iga Massardi juga membagikan kabar duka tersebut di media sosial Instagramnya. Iga Massardi terlihat mengunggah foto sang ayah dengan tulisan caption penuh makna.

Seperti syair yang kau tulis, kini kau hidup selamanya. Lewat kata-kata, dalam tiap pembacanya, di hati kami semua. Beristirahatlah, Pa. Aku antar Papa sampai ke sana,” tulisnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Profil Yudhistira Massardi

Yudhistira Andi Noegraha Moelyana Massardi atau dikenal dengan nama Yudhistira Massardi merupakan sastrawan kelahiran 28 Februari 1954 di Subang, Jawa Barat. Sejak kecil Yudhistira Massardi sudah bekerja di tempat kelahirannya sebagai penjual kue dan koran.

Yudhistira sudah menulis sejak anak-anak dan karya tulisnya sudah mulai dipublikasikan sejak ia duduk di bangku SMP. Karya-karya tulisnya bahkan sering dipublikasikan dan dimuat pada beberapa koran lokal.

Yudhistira kemudian menempuh menempuh pendidikan di Akademi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dengan mengambil program Sinematografi. Namun pendidikannya di perguruan tinggi tersebut tidak selesai sampai akhir sehingga Yudhistira tidak menamatkan studi sarjananya di IKJ.

Yudhistira Massardi juga mempunyai saudara kembar bernama Noorca Massardi yang saat ini bekerja di Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia. Saudara kembarnya tersebut mempunyai posisi sebagai Ketua Subkomisi Dialog di Lembaga Sensor Film.

3 dari 4 halaman

Berbakat Menulis Sejak Kecil

Yudhistira dan Noorca ternyata sama-sama mengasah kemampuan menulis mereka sejak kecil. Yudhistira bahkan semakin terpacu dalam menulis ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Saat itu Yudhistira melihat tulisan saudara kembarnya termuat di koran Jakarta dan keduanya mulai menulis karya-karya sastra dengan sasaran pembaca untuk kalangan remaja.

Salah satu karya Yudhistira yang paling penting dan populer adalah novel “Arjuna Mencari Cinta” (1977). Novel tersebut menggunakan gaya penulisan yang khas anak muda dan tidak tunduk kepada zaman Orde Baru.

Saat iru novelnya dinobatkan sebagai novel bacaan remaja terbaik tahun 1977 dari Yayasan Buku Utama. Selanjutnya Yudhistira mulai menulis karya lainnya dan di tahun 1980 novelnya bertajuk “Mencoba Tidak Menyerah” meraih sayembara dari DKJ.

4 dari 4 halaman

Berkarier Menjadi Redaktur

Yudhistira pernah berkarier sebagai Redaktur untuk majalah Le Laki pada tahun 1976 hingga 1978. Yudhistira juga pernah bekerja sebagai wartawan untuk majalah berita mingguan Tempo.

Namun kariernya sebagai wartawan tidak berlangsung lama karena Yudhistira kemudian menjabat sebagai Redaktur Pelaksana sekaligus pendiri majalah berita Jakarta pada 1985 hingga 1987.

Kemudian di tahun 1988 Yudhistira menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Humor sampai tahun 1992. Selanjutnya ia menjabat sebagai pelaksana di Majalah Gatra pada tahun 1994 hingga 1998.

Diketahui pada tahun 1998 hingga 2001 Yudhistira Massardi pernah menjadi Pemimpin Umum dan Redaksi Majalah Gatra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini