Sukses

Banjir Rob Disertai Badai Rusak Ratusan Kapal Nelayan di Sukabumi

Bencana alam yang dialami warga pesisir pantai di Sukabumi mengakibatkan ratusan perahu milik nelayan rusak, puluhan bangunan sekitar pantai juga tak luput dari terjangan ombak.

Liputan6.com, Sukabumi - Banjir rob disertai badai memorakporandakan tepi pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi yang terjadi sejak Senin (11/3/2024). Akibatnya, ratusan perahu nelayan rusak dihantam ombak.

Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi, Asep JK mengatakan, air laut yang menerjang pesisir itu berlangsung semalaman hingga Selasa (12/3/2024) pagi sekira pukul 09.00 WIB, air terlihat surut. Puing pecahan perahu terlihat berserakan. 

Asep menyebut sedikitnya terdapat 100 unit perahu dan 30 bangunan beserta gudang nelayan rusak akibat badai dan banjir rob sejak kemarin, bahkan 7 perahu nelayan hilang dihantam ombak besar.

“Betul, kejadiannya dari kemarin malam, jadi nelayan tak sempat untuk menyelamatkan perahu mereka, bahkan mereka lari saat tiba-tiba banjir rob menerjang disertai badai,” kata Asep saat dikonfirmasi Selasa (12/3/2024).

Dari data Himpunan Rukun Nelayan Ujung Genteng terdapat 24 nelayan yang perahunya mengalami kerusakan dan hilang akibat badai dan banjir rob yang terjadi. Selain itu, beberapa bangunan tepi pantai seperti gudang nelayan, warung-warung tepi pantai mengalami kerusakan yang cukup signifikan bahkan ambruk rata dengan tanah. Pihaknya menaksir kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp3,6 miliar.

“Dari hasil pendataan kami kurang lebih 100 perahu rusak dan ada juga yang hilang. Bangunan yang terdampak sekitar 30 unit dan perkiraan kerugian mencapai Rp3,6 miliar,” jelasnya.

Sementara, Kasatpolair Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar menambahkan, saat ini pihaknya masih menginventarisasi jumlah bangunan yang rusak dan kerugian material akibat banjir rob itu.

"Banjir rob merapa terjadi di kawasan pantai, mulai Pantai Cipatuguran, Pantai Kebon Kelapa Citepus, Pantai Ujunggenteng Ciracap, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, untuk kerugian materil masih dalam pengecekan," singkatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.