Sukses

Usai Raih Adipura, Banjir Terjang Kota Kendari hingga Bikin Anggota TNI Tewas

Banjir Kota Kendari menerjang lima kecamatan dan menyebabkan satu orang anggota TNI tewas tersengat listrik.

Liputan6.com, Kendari- Banjir menerjang Kota Kendari, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 22.00 Wita hingga Kamis pagi (7/3/2024) air belum juga surut. Ribuan rumah terendam banjir usai hujan deras melanda sejak pukul 21.20 Wita.

Sebanyak 6 kecamatan terkena dampak banjir, di antaranya Kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Wua-wua, Kadia dan Baruga. 

Hingga saat ini, pihak BPBD Kota Kendari belum mengantongi data lengkap korban terdampak banjir. Terpantau pada salah satu titik utama banjir di Lorong Lasolo Kecamatan Kendari Barat, pihak BPBD juga hingga pukul 10.00 Wita belum mendirikan dapur umum. 

Hingga pukul 10.20 Wita, ada dua lokasi paling parah terkena dampak banjir di Kota Kendari. Keduanya yakni, Kecamatan Kendari Barat dan Kendari. Sekitar 300 rumah warga terendam banjir yang terjadi sejak Rabu malam. 

Di Kecamatan Kendari Barat, Rumah Sakit Santa Anna jadi salah satu fasilitas publik paling terdampak. Banjir menerjang hingga masuk ke dalam kamar rawat inap pasien. Puluhan pasien anak-anak dan lansia, dievakuasi ke rumah sakit lain dan mengungsi ke lantai dua rumah sakit. 

Banjir Kendari ikut merendam SMPN 2 dan SDN 123 Kendari hingga setinggi 1 meter lebih. Pada dua lokasi ini, sekitar 50 ruang kelas terendam banjir. 

Dampaknya, pihak guru terpaksa menghentikan proses belajar mengajar pada sebagian ruangan terdampak. Hingga pukul 11.00 Wita, pihak sekolah masih membersihkan endapan lumpur hingga setinggi 20 sentimeter. 

Kepala Sekolah SMPN 2 Kendari Abdul Wahid mengatakan, saat ini pihaknya terpaksa menghentikan proses belajar mengajar sebagian siswa. Kondisi pagar sekolah, laboratorium dan perpustakaan paling parah terdampak akibat banjir. 

"Komputer, alat-alat elektronik buku-buku, terendam banjir. Sekitar 28 ruang di sekolah kami terendam banjir dan saat ini terhalang endapan lumpur," ujar Abdul Wahid. 

Abdul Wahid mengatakan, total kerugian sekolah akibat banjir diperkirakan mencapai ratusan juta. Hal ini disebabkan buku-buku bernilai puluhan juta rupiah dan alat elektronik ikut terendam banjir. 

Kepala BPBD Kota Kendari Fadlil Suparman hingga saat ini mengaku belum mengantongi jumlah data korban banjir pada enam kecamatan. Dikonfirmasi di lokasi banjir, Fadlil mengatakan, pihaknya belum mengumpulkan data pasti terkait jumlah rumah, kendaraan atau korban jiwa.

"Saat ini kami menetapkan status siaga ke status tanggap darurat, mulai Kamis (7/3/2024)," ujar Fadlil Suparman.

Sebelumnya, Pemerinta Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meraih penghargaan Adipura ke-12 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI), Selasa (5/3/2024). Penghargaan tersebut diterima Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup di Jakarta. Namun, hingga saat Pemkot belum mengklarifikasi terkait indikator yang menjadi alasan kota Kendari kembali meraih adipura tahun 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anggota TNI Tewas Tarsengat Listrik

Salah seorang oknum anggota TNI dikabarkan tersengat listrik saat banjir melanda Kota Kendari. Informasi dan ucapan duka beredar di grup media sosial. 

Oknum anggota TNI tersebut diketahui bernama Serka Pande Pratama Putra. Dia diketahui merupakan bintara yang bertugas di Korem 143 Halu Oleo Kendari. 

Dalam laporan singkat yang menyebar dalam grup, korban dilaporkan meninggal di RS Bhayangkara Kendari, Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 2.45 Wita.

Penyebabnya, korban tersengat aliran listrik saat membersihkan rumah pribadi di BTN Mekar Indo Regency Jalan Mekar Jaya I, Kelurahan Mekar Kecamatan Kadia Kota Kendari. 

3 dari 3 halaman

SAR Evakuasi Warga dan Pasien Rumah Sakit

Tim Kantor SAR Kendari mengevakuasi puluhan pasien sejak Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 00.25 Wita.

Membagi tim dalam lima kelompok, tim SAR menuju ke lokasi pemukiman warga dan rumah sakit.

Evakuasi pertama dimulai pukul 00.25 Wita Tim 1 yang terdiri dari 9 orang ABK KN. SAR Pacitan tiba dikampung salo dan langsung melakukan evakuasi terhadap 16 orang korban dimana sebagian korban dievakuasi ke rumah keluarga dan puskesmas kandai hingga pukul 03.18 Wita. 

Evakuasi kedua, pada pukul 00.45 Wita, Tim 2 yang terdiri dari 5 orang Rescuer KPP Kendari tiba dijalan lasolo dan langsung mengevakuasi 5 (Lima) orang korban ke Puskesmas Kandai dan Rumah Sakit PMI hingga pukul 02.25 Wita

Evakuasi ketiga, pukul 00.50 Wita Tim 3 yang terdiri dari 5 orang rescuer KPP Kendari tiba di jembatan Sungai Lasolo, selanjutnya mengevakuasi 3 (tiga) orang korban dan diserahkan kepada pihak keluarga hingga pukul 02.20 Wita

Evakuasi keempat, pukul 01.05 Wita Tim 4 yang terdiri dari 5 orang Rescuer KPP Kendari tiba di RS Santa Anna dan mengevakuasi 6 (enam) orang dimana 5 orang di evakuasi ke Aula RS Santa Anna dan 1 orang lagi di evakuasi ke RS PMI hingga pukul 02.15 Wita

Evakuasi kelima, pukul 02.10 Wita Tim 5 yang terdiri dari 5 orang rescuer KPP Kendari tiba di jalan mekar Kecamatan kadia dan mengevakuasi 1 (satu) orang ke rumah keluarganya di jalan seraya kelurahan kadia hingga pukul 02.56 Wita. 

Kepala Kantor SAR Kendari Muhammad Arafah melalui Humas Wahyudi mengatakan, Pada pukul 03.38 Wita seluruh korban telah dievakuasi Tim Rescue KPP Kendari telah berada ditempat aman dalam keadaan selamat total sebanyak 31 orang korban.

"Sekitar pukul 04.25 Wita mengingat kondisi air yang sudah surut, Ops SAR terhadap bencana banjir di kota Kendari dinyatakan selesai dan ditutup," Kata Wahyudi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.