Sukses

Listrik Tenaga Matahari Jadi Solusi untuk Kampung Lama Weberliku yang Gelap Gulita Semenjak Merdeka

Meski 78 tahun lebih Indonesia merdeka, namun warga dusun Weberliku yang tak jauh dari pusat kota Atambua itu hingga saat ini belum nikmati kemerdekaan seperti infrastruktur jalan, air bersih dan listrik

Liputan6.com, Atambua - Dusun Weberliku atau biasa disebut kampung lama adalah salah satu dusun terpencil di Desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang jauh dari perhatian pemerintah.

Meski 78 tahun lebih Indonesia merdeka, namun warga dusun Weberliku yang tak jauh dari pusat kota Atambua itu hingga saat ini belum nikmati kemerdekaan seperti infrastruktur jalan, air bersih dan listrik.

Kenyataan ini rupanya memantik simpati Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak yang meresponsnya dengan memberikan bantuan lampu solar cell untuk masyarakat dusun Weberliku.

Bantuan lampu solar cell sebanyak 12 buah itu diserahkan langsung Kapolres Belu saat kunjungannya ke kampung tersebut, Jumat (1/3/2024).

Tidak hanya menyerahkan bantuan, Kapolres Belu bersama sejumlah anggota tampak berjibaku bersama masyarakat setempat menggali tiang dan memasang lampu hingga kampung tersebut merasakan penerangan setelah 100 tahun hidup dalam kegelapan.

"Dengan bantuan 12 lampu solar cell ini diharapkan mampu menjadi solusi warga yang hidup 100 tahun dalam kegelapan," ungkap Kapolres Belu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menangis Terharu

Sejumlah warga di Dusun Weberliku tidak dapat menahan haru dan menangis dihadapan Kapolres Belu. Warga berterima kasih karena sudah mendapat sejumlah bantuan dari Kapolres Belu, mulai dari sumur bor, perbaikan jalan dan teranyar mendapat bantuan penerangan jalan berupa 12 unit solar cell.

“Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres yang sudah banyak membantu kami. Semoga bapak panjang umur dan murah rejeki,” ungkap Manuel Luan, warga dusun Weberliku.

Ungkapan syukur dan bahagia juga diungkapkan ibu Maria. Menurut dia, bantuan dari Kapolres Belu merupakan jawaban atas doa-doa warga selama ini.

"Kami bersyukur karena apa yang kami nantikan akhirnya menjadi kenyataan berkat bantuan Kapolres Belu. Rasa syukur dan kebahagiaan kami seakan menjadi jawaban dari Tuhan dan leluhur kami melalui bapak Kapolres," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.