Sukses

Kenali Susu yang Tepat Saat Berpuasa

Susu menjadi penyeimbang gizi saat Ramadan, tapi tak semua susu tepat.

Liputan6.com, Semarang - Minum susu menjadi suatu hal yang perlu dilakukan selama berpuasa. Tak hanya baik bagi kesehatan, minum susu saat sahur bisa menambah daya tahan tubuh seharian. Terutama, anak-anak yang mulai belajar puasa, minum susu saat sahur dan berbuka dapat menjadi penyeimbang gizi dalam tubuh.

Ternyata tak semua susu baik untuk dikonsumsi oleh anak. Dokter spesialis penyakit dalam, Dokter Aru Ariadno menyebut susu yang diminum anak mengandung gula yang tinggi maka ditakutkan anak-anak menjadi obesitas.

"Susu cair yang manis, kadang juga susu kemasan ditambah zat-zat lain termasuk gula," kata dokter RS Hermina Depok ini.

Susu mengandung protein hewani yang baik untuk anak. Protein hewani dinilai efektif dalam mencegah stunting karena mengandung zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Ni Made Diah mengatakan penyebab utama permasalahan gizi adalah asupan gizi yang tidak optimal dan infeksi berulang.

“Studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu, daging, ikan dan telur,” katanya.

Untuk melindungi kesehatan masyarakat terutama anak-anak dari peredaran produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan khususnya menjelang Ramadan, Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka POM) di sejumlah daerah sejak awal Februari mulai mengintensifkan pengawasan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.

“Sasarannya adalah pelaku bisnis ritel dan distributor pangan di toko supermarket, pasar tradisional," kata Pengawas Farmasi dan Makanan dari Loka POM Tanjungpinang Deni Setiawati.

Fokus pengawasan adalah kandungan zat berbahaya pada makanan, masa kadaluarsa hingga izin edar. Selain itu, pangan impor yang kerap menjadi daya tarik masyarakat jelang Ramadan juga perlu mendapat perhatian serius. Sebab, tidak sedikit pangan impor yang tidak terawasi dengan baik atau bahkan mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan.

 

 

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini