Sukses

Sempat Mereda, Intensitas Erupsi Gunung Marapi Sumbar Kembali Meningkat

Erupsi Marapi periode terakhir dimulai sejak 3 Desember 2023, sejak hari itu Gunung Marapi mengalami erupsi hampir setiap hari.

Liputan6.com, Padang - Intensitas erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat kembali meningkat setelah sempat mereda sekitar 10 hari terakhir. Pada Selasa (6/2/2024) hingga pukul 18.00 WIB, gunung ini erupsi sebanyak 3 kali.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Teguh Purnomo menyampaikan erupsi hari ini, Selasa, asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 800-1000 m di atas puncak kawah.

"Teramati tiga kali letusan, kolom asap condong ke timur laut," ujarnya.

Erupsi Marapi periode terakhir dimulai sejak 3 Desember 2023, sejak hari itu Gunung Marapi mengalami erupsi hampir setiap hari.

"Terakhir itu erupsi 24 Januari 2024," katanya.

Saat ini, Marapi berada dalam status siaga atau level III. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan juga mematuhi rekomendasi.

Total, sejak 3 Desember 2023 hingga 6 Februari 2024, Gunung Marapi mengalami erupsi sebanyak 143 kali erupsi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Status Gunung Marapi

Pada Selasa (9/1/2024) PVMBG Kementerian ESDM, menaikkan status Gunung Marapi dari waspada menjadi siaga.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan melalui keterangannya menyampaikan kenaikan status Gunung Marapi diikuti dengan sejumlah rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi/ancaman bahaya terkini.

"Kami mengeluarkan sejumlah rekomendasi, yang pertama Masyarakat di sekitar Marapi, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek)," ujarnya.

Kemudian yang kedua Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Ketiga, jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

"Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh," jelasnya.

Lalu yang keempat, seluruh pihak agar menjaga kondusifs suasana di masyarakat, tidakmenyebarkan narasi bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

"Masyarakat diminta selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," kata Hendra.

Rekomendasi kelima, Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Padang Panjang, Kabupaten TanahDatar, dan Kabupaten Agam diminta berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi untuk mendapatkan informasi langsung.

Terakhir, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapatmemantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.