Sukses

Mahasiswa ITB Bisa Magang di Perusahaan dan Dapat Bantuan UKT, Cek Caranya

Hal ini bisa menjadi alternatif solusi dari polemik UKT beberapa waktu lalu saat kampus menyediakan pembayaran melalui platform pinjaman online (pinjol).

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan, bisa magang sekaligus mendapatkan uang tambahan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT).  Hal ini bisa menjadi alternatif solusi dari polemik UKT beberapa waktu lalu saat kampus menyediakan pembayaran melalui platform pinjaman online (pinjol).

Direktur Eksekutif Asosiasi Tambang Batuan Indonesia (ATBI) Wisnu Salman memberikan kesempatan kepada mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan yang masuk kualififikasi untuk magang di perusahaannya, PT Geo Mining Berkah (GMB). Alumini ITB ini menyebutkan program magang di ATBI dibuka sejak 2020.

"Hingga saat ini dari sejumlah mahasiswa yang magang ada sekitar 20 mahasiswa yang akhirnya diterima bekerja di PT GMB," ujarnya.

Menurut Wisnu, PT GMB juga membantu menyelesaikan pembayaran UKT mahasiswa ITB yang magang dan masih menyelesaikan studi.

"PT GMB kendati belum menjadi perusahaan yang relatif besar, GMB dapat menjadi solusi bagi mahasiswa yang terkendala pembayaran UKT maupun uang saku yang terbatas. Mahasiswa yang bekerja masih dapat menerima gaji dengan besaran yang cukup untuk ukuran mahasiswa," ucap Wisnu.

Adapun kualifikasi mahasiswa yang diterima bekerja di GMB, antara lain, berstatus mahasiswa atau mahasiswi ITB tingkat III dan dinilai bisa diandalkan untuk membuat dokumen kerja serta mengurus perizinan pertambangan. Dengan bekerja di GMB, mreka juga akan mendapat pengalaman untuk membuat studi kelayakan, memahami akan pembuatan surat keterangan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), rencana reklamasi, rencana pasca tambang, dokumen UKL/UPL, limbah cair, limbah B3, aplikasi perizinan serta berbagai hal lainnya.

Saat disinggung berapa besaran UKT yang diberikan oleh PT GMB kepada mahasiswa/i ITB yang tengah bekerja, Wisnu Salman menegaskan pihaknya memberikan bantuan sebesar Rp3 sampai 4 juta per mahasiswa per bulan. Mereka tidak langsung menerima uang tunai, melainkan dibayarkan langsung ke pihak kampus.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.