Sukses

Presiden Jokowi Ungkap Alasan Pupuk Subsidi Langka ke Petani di Purwokerto

Presiden Jokowi mengatakan pupuk subsidi langka karena ada perang Rusia-Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah wilayah Jawa Tengah, salah satunya kota Purwokerto pada Selasa (2/1/2024) dan Rabu (3/1/2024). Pada hari pertama, agenda Jokowi menghadiri acara "Pembinaan Petani se-Jawa Tengah Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional" yang berlokasi di Gelanggang Olahraga (GOR) Satria, Purwokerto.

Ribuan petani se-Jawa Tengah pun memadati lokasi GOR pada Selasa sore. Suasanya juga semakin ramai dengan banyaknya masyarakat yang hadir untuk melihat sosok Jokowi dari dekat. Momen ini pun dimanfaatkan Jokowi untuk membeberkan realita perekomian di tanah air.

Ia menjelaskan perekonomian Indonesia baru saja melewati pandemi Covid-19 dan situasi perekonomian global juga terganggu karena perang Rusia-Ukraina. Perekonomian yang tidak pasti ini menyebabkan krisis keuangan dunia yang pada akhirnya membuat krisis pangan dan krisis energi. Misalnya, pada komoditas gandum di mana ada 77 juta ton asal Ukraina yang tidak bisa diekspor. Begitu juga di Rusia yang tidak bisa mengekspor gandum sebesar 130 juta ton.

"Bayangkan 77 plus 130 berarti 207 juta ton gandum itu berhenti di Rusia dan Ukraina. Saya berpikir saat itu Alhamdulillah Indonesia makanan pokoknya beras," bebernya.

Namun ternyata, kata dia, perang kedua negara itu tetap berimbas ke Indonesia yakni pada bahan baku pupuk. Dia mengakui masalah pupuk sudah dikeluhkan petani sejak 2020, utamanya pupuk bersubsidi.

"Yang namanya pupuk itu bahan bakunya berasal dari Rusia dan Ukraina," kata Jokowi yang langsung disambut teriakan 'Wooo' dari para petani.

"Jangan 'wooo' ini fakta, sehingga barang ini sulit keluar dari Ukraina dan Rusia. Bahan bakunya tidak ada berarti harganya..., itulah problemnya bapak ibu," sambungnya.

Ia pun berjanji akan menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun untuk menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi di tanah air. Namun, penambahan anggaran subsidi pupuk ini harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia menargetkan kebijakan ini bisa dilakukan pada semester dua tahun ini. Dia juga menjamin ketersediaan pupuk pada tahun ini masih aman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai Musim Tanam

Kemudian, pada Rabu (3/1/2023) agenda Jokowi dilanjutkan dengan kegiatan tanam padi bersama dan peninjauan saluran irigasi di Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Jokowi mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa para petani telah melakukan proses tanam padi pada awal bulan Januari 2024. Harapannya, produksi beras nasional akan mengalami peningkatan di musim panen mendatang.

"Saya ingin memastikan bahwa di awal Januari ini mulai menanam semuanya karena hujan sudah turun berarti kebutuhan air sudah tercukupi dari hujan sehingga tanam di Desember kita tanam 4 juta, di Januari 1,7 juta hektar kemudian di Februari 1,4 juta hektar sehingga kita harapkan ada peningkatan produksi beras di masa panen Maret April mendatang," katanya.

Dia menegaskan petani sudah bisa menggunakan 1,7 juta ton pupuk Indonesia untuk masa panen ini. "Kemarin kan sudah saya sampaikan sekarang pembelian pupuk tidak harus pakai kartu Tani bisa pakai KTP dan juga sudah dipersiapkan untuk masa panen ini 1,7 juta ton pupuk dari pupuk Indonesia Saya kira itu mencukupi dan kita harapkan keluhan untuk pupuk tidak ada lagi," katanya yang didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dia juga menekankan distributor dan pengecer pupuk bersubsidi harus dikontrol. "Jangan sampai pupuk bersubsi didijual ke tempat yang bukan petani memang ada kebocoran seperti itu, tapi semuanya akan diawasi dan dikontrol," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.