Sukses

Hadirkan Sejarah Kota Kudus, Museum Jenang Tambah Koleksi Benda Kuno

Selama ini, Museum Jenang X Building memilik beragam koleksi. Diantaranya ruang trilogi ukhuwah, miniatur Menara Kudus, diorama pasar bubar dan rumah adat Kudus. Kemudian galeri Alquran, miniatur rumah kembar, rumah kapal, koleksi media promosi pengusaha rokok kretek Nitisemito serta beberapa koleksi lainnya.

Liputan6.com, Kudus - Museum Jenang dan Gusjigang X Building di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah kini menambah sejumlah benda-benda koleksi mereka. Keberadaan museum yang masih satu lokasi dengan pusat oleh-oleh khas Kudus ini, menghadirkan koleksi terbarunya berupa mainan tradisional anak-anak tempo dulu.

Selama ini, Museum Jenang X Building memilik beragam koleksi. Diantaranya ruang trilogi ukhuwah, miniatur Menara Kudus, diorama pasar bubar dan rumah adat Kudus. Kemudian galeri Alquran, miniatur rumah kembar, rumah kapal, koleksi media promosi pengusaha rokok kretek Nitisemito serta beberapa koleksi lainnya.

Penambahan koleksi baru berupa mainan tradisional di museum yang beralamat di Jalan Sunan Muria, Kelurahan Glantengan, Kecamatan Kota Kudus ini, memiliki beberapa tujuan penting. Salah satunya untuk mengedukasi dan mengingatkan generasi milenial terkait sejumlah mainan tradisional yang kini sudah tergerus dengan mainan modern.

”Seiring perkembangan zaman dan teknologi, mainan tradisional sudah bergeser atau tergerus dengan mainan modern saat ini, kami ingin mengingatkan generasi lama dan mengedukasi generasi saat ini jika dahulu itu ada mainan seperti ini,” ujar Hesti Tri Hartanto, pengelola Museum Jenang dan Gusjigang Kudus, Sabtu (8/09/2023).

Menurut Hesti Tri Hartanto, penambahan koleksi tersebut sebagai upaya pengembangan museum yang dimiliki oleh PT Mubarok Food selaku Perusahaan Jenang 33 Kudus. Selain itu, kehadiran koleksi baru berupa mainan tradisional tersebut, untuk mengingatkan memori pengunjung di waktu silam.

Koleksi permainan tradisional yang dihadirkan dalam diorama untuk dipamerkan kepada para pengunjung museum, diantaranya permainan ketapel, gangsing, bedil-bedilan serta dakon. Kemudian ada glindingan, bola bekel, terbang, kelereng serta karetan.

“Kami menggandeng seniman lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk menyediakan mainan tradisional itu. Prosesnya sekitar tiga bulan dan baru kami display pekan lalu,” imbuhnya kepada awak media.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Museum Berkomitmen Edukasi Pengunjung

Hesti Tri Hartanto menambahkan, Mubarok Food berkomitmen memberikan ruang edukasi kepada masyarakat dengan koleksi benda yang memiliki unsur edukatif. Mulai dari tokoh organisasi Islam, hingga pengusaha rokok sukses asal Kudus di era tahun 1938 silam.

“Kami ingin menginformasikan seluas-luasnya tentang benda-benda maupun bangunan bersejarah yang di Kudus maupun di Tanah Air yang dimungkinkan banyak orang yang belum mengetahuinya, termasuk sejarah keberadaannya,” kata Hesti Tri.

Dari pantauan tim Liputan6.com pada Jumat (8/9/2023), untuk bisa melihat koleksi benda benda kuno yang di museum tersebut, pengunjung dikenakan biaya tiket sebesar Rp10 ribu per orang. Dengan suasana yang tenang dan ber AC, pengunjung bisa puas melihat semua koleksi yang dipamerkan di museum itu.

Hal yang tak kalah menariknya, pengunjung bisa berswafoto dengan banyak spot foto yang instagramable. Diantaranya di Ruang Trilogi Ukhuwah yang memiliki diorama dan menunjukkan tentang ukhuwah islamiyah serta ukhuwah wathaniyah. Selain itu, ditambah slogan pondasi pembangunan negeri menguatkan NKRI dan jadi perekat umat.

(Arief Pramono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.