Sukses

Mencicipi Golla Kambu, Wajiknya Masyarakat Mandar

Golla kambu yang memiliki cita rasa manis yang sangat khas ini dibuat dari beras ketan, kelapa muda parut, kacang tanah sangrai, dan gula merah.

Liputan6.com, Polewali - Masyarakat Suku Mandar yang tinggal di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memiliki kekayaan kuliner yang khas. Salah satu kuliner khas yang menjadi ikon masyarakat Mandar adalah golla kambu.

Mengutip dari indonesia.go.id, sekilas golla kambu memiliki bentuk yang mirip dengan wajik khas Jawa. Golla kambu yang memiliki cita rasa manis yang sangat khas ini dibuat dari beras ketan, kelapa muda parut, kacang tanah sangrai, dan gula merah.

Kelapa parut dan kacang tanah dapat memberi sensasi rasa gurih pada golla kambu. Pembuatan golla kambu atau yang dikenal dengan baje diawali dengan mengukus beras ketan selama 30 menit.

Setelah masak, beras ketan didiamkan selama sekitar 1 jam. Selanjutnya, untuk menghasilkan rasa manis, gula merah dilarutkan secara terpisah dengan cara merebusnya di dalam air mendidih.

Kemudian, beras ketan dan parutan kelapa dimasukkan ke dalam larutan gula merah dan diaduk hingga semua bahan berpadu dan meresap. Proses memasak dengan api kecil ini berlangsung paling lama 2-3 jam.

Selama proses memasak itu, adonan harus sering diaduk hingga menjadi padat. Setelah itu, kacang tanah yang sudah disangrai ditambahkan ke dalam adonan untuk menambah cita rasa lezat yang khas pada golla kambu.

Setelah semua bahan tercampur sempurna dan adonan berbentuk padat, selanjutnya adonan didinginkan. Setelah tidak ada uap, adonan pun bisa langsung dikemas seukuran kepalan tangan orang dewasa.

Golla kambu biasanya dibungkus atau dimasukkan ke dalam wadah unik berupa daun pisang kering. Kemudian, baje atau golla kambu yang sudah dibungkus daun pisang kering tadi dilipat untuk dibentuk menjadi bungkusan berukuran kecil seberat 30-40 gram.

Meski tak menggunakan bahan pengawet, golla kambu mampu bertahan hingga berbulan-bulan. Hingga kini, golla kambu menjadi kudapan khas masyarakat Mandar.

Sensasi rasa manis dari golla kambu akan semakin nikmat saat disantap bersama teh tawar atau kopi hitam. Saat Ramadan, makanan ini kerap dihidangkan sebagai pelengkap menu berbuka puasa karena rasanya yang manis.

Selain itu, kudapan ini juga menjadi salah satu oleh-oleh khas yang banyak diburu wisatawan. Agar lebih menarik minat pembeli, para produsen golla kambu juga sudah mulai mengkreasikan produk mereka dengan rasa durian.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.