Sukses

Kisah Perjuangan Kesehatan Mental Dele Alli Bikin Pangeran William Kagum: Berani dan Inspiratif

Membahas kesehatan mental bukanlah tanda kelemahan, kata Pangeran William.

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William memuji keberanian pesepakbola Everton, Dele Alli. Pangeran Wales itu menyebut Dele Alli "berani dan inspirasional" karena berbicara tentang perjuangan kesehatan mentalnya.

Melalui Twitter pada Kamis (13/7/2023), Pangeran William berbagi pesan pribadi setelah gelandang berusia 27 tahun itu mengungkapkan bahwa ia telah menderita pelecehan seksual sebagai seorang anak dan telah berjuang melawan kecanduan pil tidur, keluar dari rehabilitasi bulan lalu.

"Berani dan inspiratif @dele_official," kicaunya.

"Membahas kesehatan mental bukanlah tanda kelemahan. Mari kita lanjutkan percakapan. Kami semua bersama Anda dan kami berharap yang terbaik untuk Anda," sambung pernyataan William.

Dalam sebuah wawancara emosional dengan Gary Neville, pemain internasional Inggris Dele Alli menahan air mata ketika dia mengungkapkan bahwa dia dilecehkan secara seksual pada usia enam tahun dan berurusan dengan narkoba pada saat dia berusia delapan tahun.

Dia baru-baru ini menghabiskan enam minggu di rehabilitasi karena kecanduan pil tidur dan masalah kesehatan mental.

"Ketika saya kembali dari Turki, saya tahu saya membutuhkan operasi dan saya berada di tempat yang buruk secara mental," kata Dele kepada podcast The Overlap dalam kemitraan dengan Sky Bet.

"Saya memutuskan untuk pergi ke fasilitas rehabilitasi modern untuk kesehatan mental. Mereka berurusan dengan kecanduan, kesehatan mental, dan trauma,” ujarnya.

"Saya merasa sudah waktunya bagi saya. Anda tidak bisa disuruh pergi ke sana. Anda harus tahu dan membuat keputusan sendiri atau itu tidak akan berhasil. Saya terjebak dalam siklus yang buruk. Saya mengandalkan hal-hal yang merugikan saya.

"Saya bangun setiap hari dan saya memenangkan pertarungan, pergi ke pelatihan, tersenyum, menunjukkan bahwa saya bahagia–tetapi di dalam diri saya pasti kalah dalam pertempuran. Sudah waktunya bagi saya untuk mengubahnya."

Dele Alli mengungkapkan masa kecilnya yang sulit sebelum diadopsi oleh keluarga Hickford.

Pangeran William telah lama berkampanye untuk lebih banyak keterbukaan seputar kesehatan mental, terutama untuk pria, dan bersemangat tentang pentingnya membahas kesehatan mental dalam sepak bola.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Namun, sayangnya, masalah kesehatan mental masih belum dianggap serius oleh kebanyakan orang.

Padahal, menurut catatan Kementerian Kesehatan RI, angka masalah gangguan kejiwaan yang dialami masyarakat Indonesia mencapai 20%, artinya ada 1 dari 5 penduduk Indonesia yang memiliki gangguan kejiwaan.

Mengabaikan kesehatan mental dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik, hubungan sosial, kemampuan berkonsentrasi, dan kesejahteraan emosional. Beberapa dampak buruk yang mungkin terjadi akibat buruknya kesehatan mental seseorang, yaitu:

1. Hubungan menjadi tidak harmonis.

2. Kesehatan fisik terganggu.

3. Kesulitan berkonsentrasi saat berpikir.

4. Sulit merasa bahagia.

5. Kompleksitas gangguan kesehatan mental berujung bunuh diri.

3 dari 3 halaman

Cara Menjaga Kesehatan Mental

Untuk menjaga kesehatan mental, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan, antara lain, olahraga teratur, makan sehat dan teratur, tidur yang cukup, meditasi, menulis di jurnal, kurangi konsumsi kafein, dan tetap terhubung dengan orang lain.

Selain itu, penting juga untuk menghilangkan stigma negatif tentang konsultasi psikologis dan meningkatkan edukasi pentingnya kesehatan mental sejak dini.

Jangan remehkan masalah kesehatan mental. Jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional.

Kesehatan mental yang baik akan membuat pikiran menjadi positif sehingga tubuh akan berfungsi dengan baik secara emosional, psikologis, sosial dan akan memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.