Sukses

Mencari Jangkar Hubungan Agama dan Negara

Agama harus menjadi kekuatan konstruktif kehidupan bernegara.

Liputan6.com, Purwodadi - Agama selalu menjadi isu dalam setiap pemilu. Perbedaan agama dikapitalisasi menjadi kekuatan destruktif.

Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah DPW PKB Jateng) Denny Septiviant menyebutka  bahwa NU berpotensi membawa agama sebagai kekuatan konstruktif.

"PKB adalah kekuatan signifikan yang membawa nilai-nilai NU dalam politik nasional," kata Denny.

Ditambahkan bahwa PKB didirikan karena ingin meletakan agama sebagai kekuatan konstruktif bukan kekuatan destruktif. Saat ini PKB telah memerankan bagaimana agama sebagai kekuatan konstruktif dalam percepatan pembangunan di Indonesia.

Pemikiran itu muncul dalam halal bihalal MWC NU Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dan Seminar Moderasi Beragama di Pondok Pesantren Al Falah Karanglangu, Kedungjati, Grobogan, Minggu (28/5/2023).

Menurut Denny awal abad 21 muncul tiga tantangan besar dalam percaturan politik global. Pertama adalah adanya disrupsi teknologi yang mengubah secara fundamental pola komunikasi dan pola kerja masyarakat dunia, kedua masih munculnya ketegangan antara pandangan agama dan pandangan ekonomi pasar, dan ketiga munculnya kekuatan ekonomi berbasis digital yang melampui otoritas negara. 

“Ketiga tantangan ini jika disikapi dengan serius dan benar akan membawa Indonesia menjadi kekuatan dalam percaturan politik global,” kata Denny, anggota FPKB Jawa Tengah dari Dapil 5 Grobogan-Blora ini.

Salah satu langkah adalah dengan merangkul generasi milenial untuk memiliki cara pandang moderat dalam beragama. 

Generasi milenial ini adalah penentu masa depan politik Indoneia. Mereka yang berusia 18-45 tahun di tahun 2024 akan berjumlah 51% lebih dari komposisi penduduk Indonesia. . 

Seminar Moderasi Beragama ini diselenggarakan oleh MWC NU Kecamatan Kedungjati sebagai pelaksanaan hibah bersumber APBD Provinsi Jawa Tengah tahun anggaran 2023 yang diusulkan melalui FPKB DPRD Provinsi Jawa Tengah. 

Selain Denny, seminar juga menghadirkan pembicara Wakil Bupati Grobogan, Dr. Bambang Pujianto, MKes., dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan, Fahrurrozi, SAg.MSi. 

Ketua MWCNU Kecamatan Kedungjati, Kyai Samuli, S.PdI secara khusus meminta PKB tidak kendor untuk terus menyemai benih-benih moderat, nilai-nilai moderasi nilai-nilai tawassuth, nilai-nilai keseimbangan tawasun, dan terus menebarkan moderasi beragama menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan antarsesama. 

Sementara Kyai Ghozi Arif Pengasuh Ponpes Al Falah di dalam mauidhoh hasanah sebelum doa penutupan, menyebutkan rekruitmen caleg PKB harus diperbanyak yang mampu memperjuangkan nilai dan aspirasi NU dalam arena politik.

Seminar ditutup dengan halal bihalal seluruh pengurus MWC NU beserta seluruh BANOM-nya. Kemudian dilanjutkan launching mobil layanan ummat MWC NU Kedungjati. Mobil layanan ini terwujud berkat gotong royong seluruh jamaah dan jamiyyah NU se-Kecamatan Kedungjati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini